Reshuffle tak Cukup, Kita Butuh Reset Indonesia

Reshuffle tak Cukup, Kita Butuh #ResertIndonesia (The Conversation)

sukabumiNews – PEMERINTAH dan DPR kocar-kacir meredam gejolak publik sejak gelombang demonstrasi pecah akhir Agustus lalu. Sejumlah tunjangan anggota DPR dicabut, empat anggota DPR yang menyulut kemarahan publik seperti, Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio), dan Surya Utama (Uya Kuya), dinonaktifkan oleh partainya.

Baru-baru ini, Presiden Prabowo Subianto juga melakukan reshuffle kabinet, di antaranya mencopot Budi Gunawan dari jabatan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan serta Sri Mulyani dari Menteri Keuangan.

Namun, sampai saat ini, tidak ada satu pun langkah pemerintah yang benar-benar menjawab akar persoalan. Kemarahan rakyat bukan hanya karena satu kebijakan atau sikap nirempati politikus tertentu saja. Pecahnya demonstrasi besar ini adalah akumulasi dari frustasi rakyat terhadap kebijakan politik yang semakin jauh dari kepentingan publik.

Permasalahan riil di lapangan adalah pajak yang terus naik sementara ekonomi morat-marit. Kemiskinan dan pengangguran di mana-mana. Angka stunting tinggi. Uang kuliah makin mahal. Lingkungan pun semakin rusak karena maraknya deforestasi dan industri ekstraktif.

Otoritarianisme pun menguat. Kebebasan berbicara dikebiri. Demonstrasi dituduh makar. Padahal, rakyat butuh reformasi politik, keadilan ekonomi, keadilan sosial, hukum, dan lingkungan. Kebebasan sipil dan independensi media harus dijamin.

Tanpa itu semua, kemarahan rakyat belum akan padam. Emak-emak, buruh, mahasiswa akan terus turun ke jalan, ‘hijau pahlawan” dan “pink pemberani” akan terus menyala. Presiden tak cukup sekadar merombak kabinet, melainkan mendengarkan pendapat banyak pihak—termasuk para akademisi—yang lantang bicara untuk menuntut #ResetIndonesia.

Read More

Salam,
Dewi N. Piliang (Environment Editor)

Ikuti dan dapatkan juga update berita pilihan dari sukabumiNews setiap hari di Channel WahatsApp, Telegram dan GoogleNews.

COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Redaksi sukabumiNews

Daftar atau

Related posts