JENIN, Tepi Barat (sukabumiNews.id) – Pasukan Israel yang menyamar sebagai perempuan sipil dan petugas medis menyerbu sebuah rumah sakit (RS) di Tepi Barat, Selasa (30/1/2024).
Mengutip laporan AP, serangan dramatis yang menggarisbawahi betapa kekerasan telah meluas akibat perang di Gaza tersebut menewaskan tiga militan Palestina.
Sementara itu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengesampingkan penarikan militer dari Gaza atau pembebasan ribuan militan yang dipenjara – dua tuntutan utama Hamas untuk gencatan senjata – sehingga menimbulkan keraguan terhadap upaya terbaru untuk mengakhiri perang yang telah mengganggu stabilitas Timur Tengah secara lebih luas.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan pasukan Israel melepaskan tembakan di dalam Rumah Sakit Ibnu Sina di kota Jenin, Tepi Barat. Seorang juru bicara rumah sakit mengatakan tidak ada baku tembak, yang mengindikasikan bahwa ini adalah pembunuhan yang ditargetkan.
Militer Israel mengatakan para militan menggunakan rumah sakit tersebut sebagai tempat persembunyian, tanpa memberikan bukti. Mereka menuduh bahwa salah satu dari mereka yang menjadi sasaran telah mentransfer senjata dan amunisi kepada orang lain untuk melakukan serangan terencana, yang konon terinspirasi oleh serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang memicu perang di Gaza.
Rekaman kamera keamanan dari rumah sakit menunjukkan sekitar selusin pasukan yang menyamar, kebanyakan dari mereka bersenjata, mengenakan jilbab, pakaian rumah sakit, atau jas dokter berwarna putih. Yang satu membawa senapan di satu tangan dan kursi roda terlipat di tangan lainnya. (*)
BACA Juga: Siapa Musta’ribin, Pasukan Khusus ‘Israel’ yang Nyamar jadi Warga Palestina Itu?
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2024