sukabumiNews, MOLDOVA – Sejarah hari ini, 10 tahun yang lalu, tepatnya 12 Juni 2015, Perdana Menteri (PM) Moldova, Chiril Gaburici mengundurkan diri. Opsi itu diambil karena kian derasnya isu pemalsuan ijazah sekolah Chiril. Lengsernya Chiril pun membawa kehebohan.
Sebelumnya, Chiril dikenal sebagai ekonom andal. Keahlian itu dibuktikan dengan karier manajerialnya yang gemilang. Ia berkali-kali jadi direktur penjualan dari perusahaan besar. Narasi itu membuat Presiden Moldova kepincut.
Chiril Gaburici dikenal sebagai ekonom kesohor di Moldova. Pria kelahiran Loganesti, 23 November 1976 itu memiliki jejak karier yang gemilang. Ia menunjukkan kesuksesan harus diiringi dengan kerja keras.
Chiril pun tercatat pernah menjadi bagian dari sebuah perusahaan operator jaringan seluler, Moldcell. Ia memulai kariernya itu dari bawah. Ia pernah menjadi perwakilan penjualan regional dari 2001 hingga 2003. Belakangan Chiril mampu menjadi Direktur Penjualan Moldcell dari 2004-2008.
Kariernya kian menanjak kala memasuki tahun 2008. Ia menjadi CEO lokal Moldcel. Kehebatannya dalam meningkatnya pemasaran perusahaan membawa kekaguman. Chiril pun jadi rebutan banyak perusahaan hingga akhirnya ia berlabuh jadi CEO dari Azercell pada 2012.
BACA Juga: Jokowi Pertimbangkan Bawa Persoalan Ijazah ke Ranah Hukum
Ia menjalankan jabatannya dengan baik. Bidang manajerial dilakukannya dengan suka cita. Kondisi itu membuahkan hasil yang gemilang. Penjualan meningkat. Presiden Moldova, Nicolae Timofti nyatanya memperhatikan jejak kerja Chiril. Ia kepincut mengunakan jasa Chiril dalam pemerintahan.
Namanya diusulkan langsung ke parlemen untuk jadi PM Moldova. Chiril bersaing dengan kandidat lainnya. Puncaknya, Chiril mampu mengalahkan lawan-lawannya dengan meraih suara terbanyak. Chiril kemudian dilantik sebagai PM Moldova yang baru pada 18 Februari 2015. Chiril pun meminta kepada segenap jajaran anggota parlemen untuk mendukungnya.
“Chiril Gaburici mengumumkan bahwa ia akan mengemban tanggung jawab sebagai PM Moldova. Setelah konsultasi yang diselenggarakan oleh Kepresidenan, ia mengatakan bahwa situasi di Republik Moldova tidak sederhana, negara itu membutuhkan seorang perdana menteri dan ia berharap dapat dukungan dari semua kelompok parlemen,” tertulis dalam laporan laman Romania Journal, 14 Februari 2015.
Jalan Chiril sebagai PM Moldova tak berlangsung mulus. Ia mencoba membongkar banyak skandal korupsi di dalam pemerintahan. Kondisi itu membuat Chiril bak banyak musuh. Alhasil, isu Chiril memiliki ijazah palsu muncuat ke permukaan.
BACA Juga: Prabowo Tegaskan Pemerintahan Jokowi Bak Neo Orba dalam Memori Hari Ini, 31 Mei 2019
Isu itu langsung disambut oleh jurnalis setempat. Mereka mencoba menelusuri apakah benar Chiril berhasil menamatkan pendidikannya di Republican College of Microelectronics and Computer Engineering (CRMTC) di Chisinau.
Chiril memang terdaftar sebagai pelajar dari 1992-1995. Perkaranya Chiril dianggap tak lulus. Chiril mencoba membantah tuduhan itu. Ijazahnya asli. Ia menyatakan telah lulus. Tiada bukti dirinya memalsukan ijazah mulai dari tanda tangan hingga stempel resmi.
Malang tak dapat ditolak. Arus berita mulai membuat Chiril dan keluarganya terganggu. Chiril merasa isu itu pesanan dari lawan politiknya. Chiril pun tak kuasa lagi dan memiliki mengundurkan diri pada 12 Juni 2015. Ia tak kuasa lagi ikut permainan politik – utamanya kala dirinya disangka gunakan ijazah palsu. Sekalipun tuduhan itu belum terbukti.
“Saya mengajukan pengunduran diri karena saya tidak ingin terlibat dalam permainan politik. Saya seorang manajer, bukan politisi, dan saya telah mempertimbangkan keputusan saya dengan matang,” ujar Chiril sebagaimana dikutip laman The Sydney Morning Herald sehari setelahnyanya, 13 Juni 2015. (VOI)
BACA Juga: Airlangga Mundur dari Ketum Golkar, Jusuf Hamka Yakin Pengundurannya Bukan Keinginan Pribadi
Ikuti dan dapatkan juga update berita pilihan dari sukabumiNews setiap hari di Channel WahatsApp, Telegram dan GoogleNews.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2025









