Mengenal Desa Talaga: Sejarah, Geografi, dan Kehidupan Masyarakat

Foto: Gendung kantor Desa Talaga, Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Istimewa)

Sejarah Singkat Desa Talaga

sukabumiNews, KAB.SUKABUMI – Desa Talaga resmi berdiri pada tanggal 2 September 1984 sebagai hasil pemekaran dari Desa Cisande. Keberadaan Desa Talaga tidak dapat dipisahkan dari sejarah dan budaya Desa Cisande, di mana banyak aspek tradisi dan nilai-nilai lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi. Masyarakat Desa Talaga menyimpan jejak-jejak sejarah yang berharga, yang sebagian besar didasarkan pada kisah-kisah lisan yang diceritakan oleh para tokoh masyarakat dan orang tua. Dalam konteks ini, terdapat beberapa legenda yang muncul, yang menjadi bagian integral dari identitas desa ini.

Salah satu legenda yang terkenal di Desa Talaga adalah mengenai sebuah situ besar yang dahulunya menjadi sumber kehidupan utama bagi penduduk setempat. Situ tersebut tidak hanya menyuplai air bagi pertanian dan keperluan sehari-hari, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat setempat untuk melakukan berbagai aktivitas. Seiring berjalannya waktu, situ ini mengalami perubahan yang signifikan, transformasi dari bendungan alam yang kaya akan kehidupan dan keanekaragaman menjadi area pemukiman dan lahan pertanian. Meskipun perubahan ini membawa perkembangan ekonomi, namun hal ini juga mengubah sebagian cara hidup masyarakat yang dulunya sangat bergantung pada sumber daya alam tersebut.

Melalui peninggalan sejarah yang terdapat dalam legenda dan tradisi lisan ini, masyarakat Desa Talaga terus berusaha untuk menjalankan nilai-nilai budaya yang ada sekaligus menghadapi tantangan modernisasi. Penceritaan kembali sejarah dan budaya lokal menjadi penting sebagai upaya untuk menjaga kelestarian identitas Desa Talaga. Dengan demikian, masyarakat setempat tidak hanya beradaptasi dengan perubahan, tetapi juga berupaya untuk mempertahankan kearifan lokal yang telah ada sejak dahulu kala.

Kondisi Geografis Desa Talaga

Desa Talaga terletak di Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang dikenal sebagai daerah dengan potensi alam yang melimpah. Luas wilayah Desa Talaga mencapai sekitar 192,789 hektar, yang memberikan ruang untuk berbagai aktivitas masyarakat dan pertanian. Menghasilkan beragam produk pertanian, desa ini merupakan salah satu penggerak ekonomi lokal yang signifikan. Saat ini, jumlah penduduk di Desa Talaga mencapai 7.247 jiwa yang terorganisir dalam 2.337 kepala keluarga yang terbagi menjadi empat dusun. Pembagian dusun ini menciptakan struktur komunitas yang saling mendukung dalam perkembangan desa.

Batas wilayah Desa Talaga sangat strategis, dengan utara berbatasan dengan Desa Caringin Kulon, timur dengan Desa Kuta Sirna, selatan dengan Desa Cisande, dan barat dengan Desa Mekarjaya. Letak geografis yang ideal ini membuat Desa Talaga menjadi akses penting bagi penduduk setempat, serta menghubungkan berbagai desa di sekitarnya. Keberadaan batas wilayah yang jelas juga mempermudah dalam pengaturan administrasi desa dan pengelolaan sumber daya.

Desa Talaga juga dikenal dengan lahan pertanian yang cukup luas, dimana sebagian besar penduduk menggantungkan hidupnya pada sektor ini. Terdapat dua tipe irigasi yang digunakan di desa ini, yakni irigasi teknis dan irigasi sederhana, yang memungkinkan pengolahan lahan secara efisien. Irigasi yang baik ini sangat mendukung pertumbuhan hasil pertanian dan dapat berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat desa. Dengan kondisi geografi yang mendukung dan sistem irigasi yang terawat, Desa Talaga berfungsi sebagai pusat pertanian yang vital di Kabupaten Sukabumi.

Read More

Sumber Penerimaan Desa dan Pembangunan Ekonomi

Desa Talaga, yang terletak di kawasan yang strategis, memiliki berbagai sumber penerimaan yang krusial bagi pembangunan ekonominya. Salah satu sumber utama adalah pajak, yang mengalami peningkatan signifikan dari tahun 2022 hingga 2024. Kenaikan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah koreksi terhadap data pajak yang sebelumnya tidak akurat, penambahan bangunan baru dalam wilayah desa, dan juga kenaikan tarif pajak secara umum. Inisiatif ini menunjukkan keseriusan pihak desa dalam memaksimalkan potensi pajak sebagai sumber pendapatan yang dapat mendukung berbagai program pembangunan.

Selain pajak, tanah kas desa juga berperan besar dalam penerimaan desa. Tanah kas yang disewakan untuk keperluan pertanian tidak hanya memberikan pendapatan tambahan, tetapi harga sewa mengalami kenaikan seiring dengan perkembangan ekonomi daerah. Hal ini menunjukkan adanya minat dan permintaan yang tinggi terhadap lahan pertanian yang dikelola secara baik oleh masyarakat setempat. Dengan semakin meningkatnya ekonominya, desa Talaga dapat memanfaatkan aset tanah kas sebagai modal untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan ekonomi di Desa Talaga tidak hanya bergantung pada penerimaan dari pajak dan sewa tanah, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat dalam pengelolaan sumber daya yang ada. Melalui berbagai pelatihan dan edukasi, masyarakat didorong untuk mengembangkan usaha mikro dan kecil, yang selanjutnya dapat meningkatkan peluang kerja dan pendapatan lokal. Keterlibatan masyarakat dalam pembangunan ekonomi sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan keberhasilan program yang diterapkan oleh desa, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kehidupan Masyarakat Desa Talaga

Kehidupan masyarakat di Desa Talaga sangat dipengaruhi oleh struktur demografi yang didominasi oleh kelompok usia produktif. Sebagian besar penduduk terdiri dari individu yang berusia antara 18 hingga 60 tahun, yang secara langsung berkontribusi pada perekonomian desa. Kelompok usia ini lebih banyak dibandingkan dengan jumlah anak-anak dan lansia, sehingga menjadikan Desa Talaga memiliki potensi ekonomi yang lebih kuat.

Tingkat kesejahteraan masyarakat di desa ini bervariasi, meskipun mayoritas kepala keluarga berada dalam kategori menengah. Pendapatan mereka berasal dari berbagai sumber, dalam hal ini banyak yang berprofesi sebagai pedagang, buruh tani, dan pegawai swasta. Profesi-profsi ini memainkan peranan penting dalam memakmurkan perekonomian lokal, mengingat keberagaman dan kebutuhan pasar yang ada.

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang menjadi perhatian di Desa Talaga. Kesadaran akan pentingnya pendidikan terus meningkat di kalangan penduduknya. Meski belum seluruhnya ter integral dalam sistem pendidikan tinggi, langkah-langkah untuk meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat sangat diapresiasi. Banyak orang tua mulai menyadari bahwa pendidikan yang baik merupakan investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak mereka.

Di samping itu, mayoritas masyarakat Desa Talaga memeluk agama Islam, yang berperan dalam membentuk nilai-nilai sosial dan budaya di kehidupan sehari-hari. Kegiatan keagamaan sering kali menjadi pusat pertemuan komunitas, yang memperkuat hubungan antarwarga. Dengan demikian, kehidupan masyarakat di Desa Talaga tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga pada penguatan nilai-nilai sosial dan budaya. Hal ini menjadikan desa ini tempat yang kaya akan kebersamaan dan solidaritas di antara para warganya.

Nama-nama Kepala Desa Talaga dari Period ke Periode hingga Tahun 2031

No. Periode, Nama Kepala Desa, Keterangan

  1. 1984 – 1987 DANA: PJS Masa Transisi
  2. 1987 – 1992 UKAT SUKATMA: Kepala Desa
  3. 1992 – 1993 U.DADANG SUHENDI: PJS Kepala Desa
  4. 1993 – 1996 Drs .ISMATULLAH: Kepala Desa
  5. 1996 – 1999 SOMANTRI: PJS Kepala Desa
  6. 1999 – 2004 SOMANTRI: Kepala Desa
  7. 2004 – 2011 SOMANTRI: Kepala Desa
  8. 2011 – 2016 H.AEP SAEPULLAH: Kepala Desa
  9. 2016 – 2017 EMI SULAEMI, A.Ks: PJS Kepala Desa
  10. 2017- 2024 H. AEP SAEFULLAH: Kepala Desa
  11. 2022-2023 TOPIK HIDAYAT: PJ. Kepala Desa
  12. 2023-2031 DEDEN SUHENDI, S.IP: Kepala Desa

Ikuti dan dapatkan juga update berita pilihan dari sukabumiNews setiap hari di Channel WahatsApp, Telegram dan GoogleNews.

COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2025.


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Redaksi sukabumiNews

Daftar atau

Related posts