Protes Mahasiswa pro-Palestina yang Dimulai di AS Menyebar ke Seluruh Dunia

Pelajar universiti Amerika meneruskan aksi duduk dan protes mereka sebagai solidariti dengan Palestin dan menuntut penarikan balik pelaburan universiti daripada syarikat yang "menyokong Israel" | Foto: t.me/Save_Palestin

Aksi damai yang dilakukan mahasiswa dengan mendirikan tenda di Kampus Altes AKH ini berhasil dibubarkan melalui penggerebekan polisi pada malam hari dan tiga orang pengunjuk rasa ditahan.

Belanda

Polisi melakukan intervensi keras terhadap protes yang digelar di universitas Amsterdam dan Utrecht di Belanda.

Polisi turun tangan terhadap demonstran yang berkumpul di gedung Binnengasthuis di Universitas Amsterdam, tempat para demonstran berkemah. Aparat menahan 32 orang dan menutup semua lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki.

Setelah gedung dievakuasi seluruhnya, polisi tidak mengizinkan ratusan pengunjuk rasa yang mencoba datang ke gedung Binnengasthuis untuk mendukung aksi protes dan para mahasiswa ditahan.

Akademisi Jerman kritik kekerasan terhadap mahasiswa yang dukung Palestina

Setelah perkemahan solidaritas Palestina yang didirikan di Free University of Berlin dievakuasi oleh polisi kemarin, dalam sebuah surat terbuka yang dipublikasikan secara online dan ditandatangani oleh lebih dari 200 akademisi di fakultas mengatakan, “Kami mendukung mahasiswa kami dan membela hak mereka untuk melakukan protes damai, terlepas dari apa pun yang terjadi.”

Menekankan bahwa protes ini juga dapat diadakan di lingkungan universitas, surat tersebut menyatakan bahwa kebebasan berkumpul dan berekspresi adalah hak demokrasi mendasar yang harus dilindungi, terutama di universitas.

Read More

Surat tersebut menyatakan, mengingat pengumuman agresi ke kota Rafah di selatan Gaza dan memburuknya krisis kemanusiaan di Gaza, kekhawatiran para mahasiswa juga harus dipahami oleh mereka yang tidak memiliki tuntutan spesifik yang sama dengan para pengunjuk rasa atau tidak.

Spanyol

Di Spanyol, senat Universitas Barcelona, tempat mahasiswanya berkemah di kampus sejak awal minggu untuk mendukung Palestina, bersidang di bawah kepemimpinan rektor.

Senat, yang terdiri dari para dekan dan anggota fakultas yang diwakili dari masing-masing fakultas, mengutuk genosida Israel di Gaza dan mengajukan proposal kepada dewan direksi universitas untuk memutuskan hubungan akademis dengan Israel.

Italia

Mahasiswa yang berkumpul untuk mendukung Palestina di Sapienza University, salah satu perguruan tinggi terkenal di Roma, ibu kota Italia, mendirikan 30 tenda di area hijau dekat rektorat.

Banyak bendera Palestina dan spanduk bertuliskan “Hentikan genosida di Palestina” digantung di sekitar tenda.

Belgia

Free University of Brussels di Belgia mengumumkan bahwa mereka telah memutuskan untuk meninggalkan proyek “kecerdasan buatan” Uni Eropa (UE), di mana dua institusi Israel berpartisipasi.

Dalam pernyataannya disebutkan bahwa keputusan tersebut akan diberitahukan kepada Komisi UE yang menyediakan pembiayaan proyek tersebut.

Demonstrasi terus berlanjut di universitas di Asia-Pasifik

Demonstrasi mendukung Palestina juga digelar di kampus St. Lucia Universitas Queensland di Australia.

Para pengunjuk rasa membawa bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan di koridor salah satu gedung kampus.

Beberapa mahasiswa mendirikan tenda di kampus Komaba Universitas Tokyo di Jepang untuk mendukung rakyat Palestina.

Menurut postingan media sosial oleh organisasi non-pemerintah Korea Selatan, unjuk rasa untuk mendukung Palestina diadakan di universitas Seoul dan Yonsei dan beberapa demonstran mendirikan tenda.

Di Dhaka, ibu kota Bangladesh, mahasiswa berkumpul di dekat Kedutaan Besar AS dan menggelar demonstrasi dukungan terhadap Palestina.

Para pengunjuk rasa meneriakkan “Hentikan genosida” dan “Bebaskan Palestina” serta menyerukan perhatian terhadap serangan Israel di Palestina.

Daftar

Related posts