Militer Israel Manfaatkan Amazon Hingga Microsoft untuk Simpan Data Perangnya di Gaza

Foto: Jeff Bezos pendiri pasar online Amazon | REUTERS/Jason Redmond

sukabumiNews, GAZA – Laporan terbaru mengungkapkan bahwa militer Israel telah memanfaatkan layanan cloud dan alat AI dari Amazon, Google, dan Microsoft untuk meningkatkan operasi militernya di Gaza.

Kol. Racheli Dembinsky, komandan Pusat Sistem Komputasi dan Informasi militer Israel, membenarkan penggunaan teknologi ini dalam presentasi tanggal 10 Juli.

Menutip Telegram Save Palestine, Senin (12/8/2024), penggunaan militer Amazon Web Services (AWS) untuk “penyimpanan tanpa akhir” data intelijen pada hampir semua orang di Gaza menggarisbawahi skala pengawasan dan pengumpulan data.

Meskipun layanan cloud ini meningkatkan efisiensi operasional, namun juga menimbulkan masalah etika yang serius.

Kemitraan ini, yang merupakan bagian dari kesepakatan senilai $1,2 miliar yang dikenal sebagai Project Nimbus, telah memicu protes di kalangan karyawan raksasa teknologi tersebut, beberapa di antaranya dipecat setelah angkat bicara.

Ketika pembantaian terus berlanjut, peran perusahaan-perusahaan ini dalam aktivitas militer memperjelas titik temu antara teknologi dan peperangan, sehingga menantang kita untuk merenungkan tanggung jawab perusahaan teknologi global dalam konteks tersebut.

Read More

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari sukabumiNews.id. Mari bergabung di Grup Telegram “sukabumiNews Update”, caranya klik link https://t.me/sukabuminews, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2024



https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMN3MrAww6sy4BA?

Related posts