“Kami ditanya mengapa kami berinvestasi di sembilan perusahaan pertahanan yang memasok ‘Israel’, namun ini merupakan kesalahan atas apa yang kami lakukan. Kami memperdagangkan saham perusahaan tercatat sebagai respon terhadap instruksi atau permintaan klien dan hal ini dapat mengakibatkan kami memegang saham. Kami tidak melakukan investasi untuk Barclays dan Barclays bukanlah ‘pemegang saham’ atau ‘investor’ dalam kaitannya dengan perusahaan-perusahaan ini.”
Sikap Proaktif Seniman Melawan Okupasi Israel
Sikap proaktif seniman dan musisi untuk melawan okupasi Israel di Palestina telah menjadi gerakan yang semakin kuat dalam beberapa tahun terakhir. Sejumlah acara dan festival seni telah menjadi target boikot dari komunitas seni, dengan alasan menolak untuk terlibat dengan institusi yang mempromosikan atau mendukung kebijakan Israel terhadap Palestina.
Salah satu contoh yang paling terkenal adalah boikot terhadap Eurovision Song Contest 2019 yang diadakan di Tel Aviv, Israel. Kampanye boikot ini dipimpin oleh Gerakan Budaya Palestina, yang mendorong seniman dan musisi untuk tidak berpartisipasi dalam acara tersebut sebagai bentuk solidaritas dengan perjuangan rakyat Palestina.
Selain itu, beberapa festival seni bergengsi di seluruh dunia juga telah menjadi target boikot, termasuk Festival Film Internasional Toronto, Festival Film Sundance, dan Festival Film Internasional Venesia. Para seniman dan musisi yang terlibat dalam boikot menyatakan bahwa mereka tidak akan berpartisipasi dalam acara-acara tersebut selama Israel terus menduduki Palestina dan melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap rakyat Palestina.
BACA Juga: McDonald’s Akui Bisnisnya Terdampak Aksi Boikot Imbas Perang Hamas Vs Israel
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari sukabumiNews.id. Mari bergabung di Grup Telegram “sukabumiNews Update”, caranya klik link https://t.me/sukabuminews, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2024