Ramadhan Bulan Perjuangan dan Kemenangan

Ilustrasi: Ramadhan Bulan Perjuangan dan Kemenangan | Ist/SN

Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling istimewa bagi umat Islam. Banyak keistimewaan yang dimiliki oleh bulan Ramadhan.

Pertama:

Pada bulan Ramadhan Al-Qur’an diturunkan Allah berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْفُرْعَان هدى للناس وبينات من الهدى والْفُرْقَان

“Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Al-Baqarah; 185)

Diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad adalah satu peristiwa penting yang terkadang luput dari renungan kita.

Masih banyak di antara kita yang hanya memperhatikan kapan, atau tanggal berapa Al-Qur’an tu turun, tanpa memperhatikan makna penting dari turunnya Al-Qur’an itu. Makna-makna itu antara lain:

Read More
  1. Dengan diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad, berarti akan ada sebuah revolusi besar, yang akan merubah tatanan kehidupan bangsa Arab pada saat itu khususnya, dan bangsa-bangsa lain pada umumnya.
  2. Dengan turunnya Al-Qur’an, dimulailah babak baru kehidupan Muhammad sebagai manusia biasa, menjadi Muhammad Rasulullah, yang akan memikul tanggung jawab dan beban berat, untuk menyampaikan ajaran Allah kepada seluruh manusia.
  3. Dengan turunnya Al-Qur’an, berarti telah datang perintah Allah, untuk merubah kehidupan yang penuh dengan kemusyrikan, menjadi kehidupan yang dilandasi tauhid, ibadah hanya kepada Allah semata.
  4. Dengan turunnya Al-Qur’an, berarti telah dalang peringatan dari Allah bahwa masa Jahiliyyah harus segera dimusnahkan, diganti dengan masa Islam.
  5. Dengan turunnya Al-Qur’an, berarti telah datang perintah Allah, untuk merubah kehidupan yang tak ada bedanya dengan kehidupan hutan rimba, menjadi kehidupan yang dihiasi Akhlaq Islam (Akhlaq Karimah).
  6. Turunnya Al-Qur’an di bulan Ramadhan pun, bagaikan sebuah isyarat, bahwa perubahan-perubahan yang dituntut oleh Allah melalui Al-Qur’an ini, akan sulit dilakukan kecuali oleh orang-orang yang benar-benar berani berkorban untur Allah. Sebagaimana berkorbannya orang yang shaum dengan menahan lapar dan haus, hanya karena ingin mendapat keridoan Allah semata.

Kedua:

Pada bulan Ramadhan dibukakan segala pintu kebaikan, dan dipersempit segala pintu kejelekan, serta dibelenggunya selan-setan. Rasulullah SAW bersabda:

إذا جاء رمضان فتحت أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وعلقت أبواب النار وصفات الشياطين .
(متفق عليه)

“Apabila datang bulan Ramadhan, dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka, serta dibelenggulah setan-setan” (Muttafaq ‘alaih)

Sebagian ulama menafsirkan, antara lain:

  • Dibukanya pintu-pintu surga, adalah dimudahkannya jalan kebaikan dengan banyaknya ibadah-ibadah yang bisa dilakukan di bulan Ramadhan. Sementara ditutupnya pintu-pintu neraka, artinya dipersempitnya jalan-jalan kemaksiatan dengan adanya shaum. Ini semua tentunya untuk orang-orang yang melaksanakan shaum dengan benar.
  • Sedangkan ma’na dibelenggunya setan-setan, adalah bahwa setan-selan akan merasa kesulitan untuk menggoda orang-orang yang shaum.

Mungkin ada di antara kita yang bertanya “Kenapa setelah dibelenggunya setan-setan, masih banyak orang-orang yang melakukan perbuatan maksiat di bulan Ramadhan?

Jawabannya adalah bahwa yang menyebabkan atau mendorong orang untuk berbual maksia bukanlah selan saja, tapi juga ada faktor lan yang tidak kalah berbahayanya, yaitu Hawa Nafsu.

Bila Hawa nafsu ini menguasai seseorang, terlebih lagi bila ada dukungean dari teman dan lingkungan untuk berbuat maksiat dan kemungkaran, makar dorongan setan pun, si orang itu pasti berbual maksiat. Di sinilah manusia dituntut berjihad (berperang) melawan hawa nafsu.

Sungguh bahagia orang yang mampu menundukkan hawa nafsunya Ca sungguh sengsara orang yang berteka lutul kepada hawa nafsunya Allah berfirman:

قد أفلح من زكاها وقد خاب من ماها ( الشمس : ( ٩-١٠)

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (Asy-Syams, 9-10)

Ketiga:

Banyak peristiwa besar dan penting yang tercatat dalam sejarah Islam yang agung, terjadi di bulan Ramadhan, sebagai bukti bahwa Islam menjadikan shaum sebagai syi’ar untuk menunjukkan kekuatan, kerja keras dan jihad.

Bukan seperti yang dipahami oleh sebagian umat Islam, yang menganggap dengan shaum mereka menjadi lemah bermalas-malasan dan tidak mau bekerja keras.

Setiap muslim dituntut untuk mampu memanfaatkan segala keadaan daan menyesuaikan diri dengan segala kondisi. Sehingga tidak menjadikan sebuah kewajiban (ibadah) sebagai penghalang baginya untuk memenuhi kewajiban hidupnya.

Tidak benar bila seorang muslim beranggapan, bahwa dengan datangnya Ramadhan dan kewajiban shaum di dalamnya, ia harus mengurangi kegiatan yang biasa ia lakukan di luar bulan Ramadhan.

Islam tidaklah mengajarkan demikian. Sejarah pun membuktikan, betapa para shahabat sangat bergembira bila menghadapi suatu peperangan di bulan Ramadhan.

Karena dengan berperang di bulan Ramadhan mereka berarti mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Mereka akan mendapatkan pahala shaum di samping pahala jihad. Seandainya pun mereka terpaksa membatalkan shaum, karena jauhnya perjalanan dan sengitnya pertempuran, mereka tetap akan mendapatkan pahala shaum dengan sempurna.

Berikut ini beberapa peristiwa besar, berupa kemenangan-kemenangan yang diraih oleh kaum muslimin di bulan Ramadhan.

1. Parang Badr Kubra

Adalah sebuah perang besar, yang dengannya Allah memenangkan haq di atas kebathilan. Kemengan tauhid atas syink, kemenangan Islam atas kekufuran. Perang itu terjadi pada hari Jum’at, tanggal 17 Ramadhan tahun 2 H.

2. Penaklukan (Futuh) Makkah

Inilah kemenangan besar yang diraih oleh Rasulullah bersama para shahabatnya. Hari dihancurkannya seluruh patung dan berhala yang mengelilingi ka’bah. Hari dibersihkannya Makkah tanah suci umat Islam dari segala bentuk kemusyrikan dan seluruh simbol-simbolnya. Itu terjadi pada tanggal 10 Ramadhan tahun 8 H.

3. Perang Tabuk merupakan perang terberat yang dialami oleh kaum muslimin.

Karena perang itu terjadi pada saat kaum muslimin menghadapi musim paceklik. Di samping jauhnya jarak yang ditempuh dari Madinah ke Tabuk (sekitar 778 km). Juga karena saat itu adalah musim panas yang sangat menyengat. Walaupun akhimya tidak terjadi pertempuran, karena orang-orang Romawi tidak datang ke Tabuk.

4. Menyebamya Islam di Yaman, terjadi pada bulan Ramadhan tahun 10 H.

5. Penaklukan Andalusia (Spanyol).

Di bawah komando panglima Thang bin Ziyaad, pasukan muslimin berhasil menguasai Andalusia, pada tanggal 28 Ramadhan tahun 92 H.

Masih banyak peristiwa-persiliwa penting lainnya bagi umat Islam, yang terjadi di bulan Ramadhan.
Alhasil, Ramadhan adalah bulan perjuangan bagi umat islam, juga bulan kemenangan bagi mereka.
Apa yang harus kita lakukan di bulan Ramadhan ini?

Yang harus kita lakukan di bulan Ramadhan ini. adalah berjuang dan berjuang

Pertama

  • Kita harus berjuang merombak segala sisi kehidupan kita, yang tidak sesuai dengan tuntutan Al-Qur’an.
  • Kita harus berjuang menjadikan Ramadhan ini sebagai bulan Al-Qur’an.
  • Kita perbanyak membaca Al-Qur’an, kita renungkan arti dan ma’nanya, lalu kita buktikan dalam kehidupan kita.
  • Para orang tua harus berjuang, menanamkan rasa cinta anak-anak mereka terhadap Al-Qur’an. Jangan biarkan anak-anak mengisi waktu kosong mereka di bulan Ramadhan ini, hanya dengan nonton televisi, vod (apalagi vod pomo yang harganya semakin murah, Na’udzu billah) nongkrong-nongkrong di pinggir jalan, ngabuburit hanya untuk menghabiskan duit, main petasan yang banyak mengganggu orang di jalan…. dll.

Kedua

Kita harus berjuang memerangi hawa nafsu kita yang selalu membujuk rayu kita, untuk melakukan kemaksiatan yang akan mencelakakan kita. Di zaman kita sekarang ini, banyak sekali sarana untuk memanjakan hawa nafsu.

Walaupun setan-setan terbelenggu, tapi antek-antek mereka selalu siap bekerja bahu-membahu, untuk mencapai satu tujuan, yaitu terperosoknya umat islam ke dalam jurang kehancuran, menyeret generasi muda ke lembah kehinaan dan kenistaan.

Di zaman sekarang, kaum muslimin harus berjuang menghadapi musuh-musuh Islam, yang bekerja siang dan malam, untuk menumpahkan dendam, melalu cara-cara yang keji dan kejam.

Saudara-saudara kita di Palestina sedang berjuang menghadapi orang-orang Yahudi durjana yang ingin menguasai Masjid Al-Aqsha, masid suci umat seluruh dunia.

Saudara-saudara kita di Afghanistan sedang berjuang menghadapi Amerika, polisi dunia yang angkara murka, yang tidak punya malu dan tebal kulit muka.Hanya untuk menangkap satu orang Usamah, mereka membunuhi manusi manusia yang tak bersalah. Padahal yang sebenarnya yang mereka takuti adalah kembalinya Syari’at Islam memerintah.

Kita umat Islam di Indonesia sebenarnya sedang menghadapi serangan-serangan dari musuh-musuh Islam. Di samping serangan fisik, seperti yang dialami oleh saudara-saudara kita di tempal lain. Juga ada yang lebih berbahaya dari itu, namun sayang banyak umat Islam tidak merasakannya.

Musuh-musuh itu sudah dengan leluasa masuk ke hampir semua rumah umat Islam, bahkan sampai ke kamar-kamar tidur. Namun sekali lagi sayang, banyak umat Islam tidak menyadarinya. Setelah sekian juta korban berjatuhan, melalui minuman keras, narkoba, pornografi dan lain-lain. Kapan umat Islam mau menyadari hal ini ????

 

Referensi:

  1. Buletin Jum’at Al-Manshur Tahun ke-1 No 36
  2. Az-Zuhaill, Wahbah Al-Fiqhul Islaamy wa Adillatuhu Dorul Fikr Beirut out lil th 1989
  3. Al-‘Amri. Akram Dhiya, As-Sirah an-Nabawiyyah ash-Shahiihah, Maktabtul “Ulum wal-Hikam.
Daftar

Related posts