Khutbah Jumat: Gaza Kuat, Penguasa Muslim yang Lemah

Ilustrasi: Serang Balik Hamas, Israel Bombardir Gaza (Foto: Reuters)

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah,

Sesunggunya rahasia kekuatan sebuah negara terletak pada ideologi (akidah)-nya. Lihatlah bagaimana Daulah Islam yang dipimpin oleh Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di Madinah hanyalah sebuah negara kecil. Jauh dibandingkan kekuatan negara adidaya saat itu, yakni Romawi dan Persia. Bahkan dengan kekuatan militer Quraisy pun jauh. Namun, pasukan kaum Muslim saat itu mampu mengalahkan musuh-musuhnya dengan kemenangan yang gemilang.

Pasca Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam wafat, Khulafaur Rasyidin dengan Negara Khilafah mereka, juga mampu menantang dua negara adidaya kafir, yakni Romawi dan Persia. Demikian pula kemenangan umat ini didapatkan di era Umayyah, Abasiyyah dan Utsmaniyyah. Bahkan, Khilafah Islam mampu menguasai dua pertiga dunia selama berabad-abad.

Pertanyaannya: Bagaimana bisa? Apa rahasia kekuatannya? Ketahuilah, kekuatannya terletak pada ideologi (akidah) Islam, yang bertumpu pada kalimat: Laa ilaaha illaalLaah, Muhammad RasuululLaah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ

“Sungguh Aku adalah Allah. Tidak ada tuhan lain, selain Aku. Karena itu sembahlah Aku.” (TQS Thaahaa [20]: 14).

Read More

Kalimat tauhid inilah yang mampu membangkitkan kekuatan mereka. Dengan tauhid inilah kaum Muslim mempunyai ‘izzah, kehormatan dan kemuliaan, di hadapan umat manusia yang lain. Mereka tidak mudah dikalahkan, apalagi ditindas dan dijajah. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَلِلّٰهِ الْعِزَّةُ وَلِرَسُوْلِهٖ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَلٰكِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ لَا يَعْلَمُوْنَ

“Hanya milik Allah, Rasul-Nya dan kaum Mukminlah kemuliaan itu. Namun, kaum munafik tidak mengetahuinya.” (TQS al-Munaafiquun [63]: 8).

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah,

Dengan kekuatan akidah Islam inilah kaum Muslim senantiasa siap mati demi mempertahankan agama, harta dan kehormatan mereka. Mereka amat yakin dengan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

مَنْ قُتِلَ دُوْنَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، ومَنْ قُتِلَ دُوْنَ دِيْنِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، ومَنْ قُتِلَ دُوْنَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ، ومَنْ قُتِلَ دُوْنَ أَهْلِهِ فَهُوَ شَهِيْدٌ

“Siapa saja yang terbunuh karena membela hartanya, dia syahid. Siapa saja yang terbunuh karena membela agamanya, dia syahid. Siapa saja yang terbunuh karena membela darahnya, dia syahid. Siapa saja yang terbunuh karena membela keluarganya, dia syahid.” (HR at-Tirmidzi).

Inilah yang menjadikan kaum Muslim amat kuat, tidak lemah, dalam melawan musuh. Itulah yang ditunjukkan oleh kaum Muslim Palestina, khususnya warga Gaza, khususnya Hamas dengan Brigade al-Qasam-nya. Mereka sangat paham arti penting dan wajibnya jihaad fii sabiilillaah.

Selama kaum Muslim masih mempunyai akidah Islam yang terpatri kokoh di dalam jiwa mereka, maka selama itu mereka tidak akan bisa dijajah. Bahkan mereka bisa membebaskan bangsa-bangsa lain dari kekuatan kekufuran. Itulah yang terjadi sejak era Daulah Islam di Madinah yang dipimpin oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang dilanjutkan oleh Kekhilafahan Islam era Khulafaur Rasyidin, era Umayyah, era Abasiyyah dan era Utsmaniyyah.

Hadirin jama’ah jum’ah rahimakumullah,

Sayangnya kekuatan akidah itu melemah sejak Kekhilafahan Islam terakhir, yakni era Utsmaniyyah, berhasil dihancurkan pada tahun 1924 oleh kaum kafir penjajah Inggris, melalui anteknya, Mustafa Kemal Attaturk. Umat Islam terpecah belah. Dipimpin oleh penguasa yang lemah, sehingga melawan Zionis sekecil itu pun tak mampu.

Daftar

Related posts