sukabumiNews, JAKARTA – Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Bakrie kepada ibu-ibu PKK di RW 02 Kelurahan Pancoran, Jakarta, pada Kamis, 6 Februari 2025 lalu disambut antusias oleh para peserta dalam mengikuti PkM ini.
Dalam kegiatan PkM ini, Universitas Bakrie melakukan sebuah inisiatif berkelanjutan yaitu mengubah limbah minyak jelantah menjadi produk yang lebih bermanfaat, yaitu Sabun Cuci Tangan dan Lilin Aromaterapi.
Hal tersebut disampaikan salah satu Dosen Universitas Bakrie, Sirin Fairus, M.T., kepada sukabumiNews melalui keterangan yang diterima, Sabtu (6/2/2024).
Menurutnya, limbah hasil menggorang makanan berupa minyak jelantah sering kali dibuang sembarangan dan mencemari lingkungan. Padahal, jika diolah dengan benar, minyak ini dapat dimanfaatkan untuk membuat produk yang berguna.
“Menurut Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (2021) rata-rata penggunaan minyak goreng sawit pada rumah tangga sekitar 44%, sedangkan penggunaan minyak goreng sawit di luar rumah tangga mencapai 56%. Tahun 2022, konsumsi minyak 9,53 liter/kapita/tahun. Hal ini berarti untuk 278 juta penduduk Indonesia, kebutuhan minyak goreng tahun 2022 adalah sekitar 2,65 juta ton. Data konsumsi minyak goreng sawit yang terus meningkat di Indonesia dari tahun 2020/2021 sebesar 15.700 ton metrik, tahun 2021/2022 sebesar 17.430 ton metrik, tahun 2022/2023 sebesar 19.090 ton metrik, hingga tahun 2023/2024 sebesar 20.350 (USDA 2023). GAPKI mencatat, konsumsi minyak sawit dalam negeri pada 2021 mencapai 18.422 juta ton atau naik 6% dibanding konsumsi tahun 2020 sebesar 17.349 juta ton,“ terang Sirin Fairus.
- BACA Juga: Universitas Bakrie Gelar Pelatihan Pembuatan Sabun Cair Gunakan Ecoenzyme Minyak Jelantah
Dijelaskan Sirin, program ini merupakan hasil kolaborasi antara tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Bakrie dalam rangka mendukung tujuan nomor 12 dari 17 tujuan SDGs yaitu konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab.
“Program ini tidak hanya bertujuan mengurangi limbah, tetapi juga membantu warga mendapatkan tambahan penghasilan dengan menjual sabun cuci tangan di bazar yang akan diselenggarakan di kampus Universitas Bakrie,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut ia pun menyampaikan bahwa setelah warga dan ibu-ibu PKK RW 02 Kelurahan Pancoran dilatih membuat produk sabun cuci tangan dan lilin aroma terapi berbahan dasar minyak jelantah, nantinya akan dilanjutkan dengan produksi untuk tujuan penjualan dalam bazar ataupun secara online.
“Dalam program produksi ini, peserta didampingi oleh tim dosen dan mahasiswa dari Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Bakrie,” uangkapnya.
Adapun para dosen yang terlibat aktif dalam kegiatan ini adalah Sirin Fairus, M.T., Wiwit Purwita, M.M, dan Ardina Hendriani, M.T.
Peserta produksi yang sebagian besar merupakan ibu rumah tangga dan mahasiswa tersebut sangat antusias sekali mengikuti proses pembuatan sabun ini.
Produksi lilin aroma terapi diselenggarakan pada tanggal 4 Februari 2025 2025 di balai warga RW 02 Kelurahan Pancoran. Produksi diawali dengan menghias wadah lilin bersama-sama.
Proses Produksi Lilin Aromaterapi

Minyak Jelantah yang sudah di rendam arang 1 x 24 jam menjadi jernih dan bau minyak hilang, dipanaskan dan dicampur sejumlah asam stearat dengan perbandingan 70 gram per 250 ml minyak jelantah dan sejumlah ecoenzyme untuk menambah manfaat produk. Selanjutnya, campuran dituang ke dalam wadah lain untuk dberi essesial oil dan pewarna.