sukabumiNews, LEBAK (BANTEN) – Upacara adat Sunda Seren Taun Kasepuhan Cisungsang (STKC) Kabupaten Lebak, Perovinsi Banten, menjadi magnet wisatawan, baik Domestik maupun Asing.
Pasalnya, STKC dinilai sebagai perhelatan budaya yang unik. Sebab, di satu sisi, Seren Taun merupakan sebuah tradisi yang mempertahankan budaya Masyarakat Adat Kasepuhan. Di sisi lain, Seren Taun juga berlaku sebagai obyek wisata budaya yang menarik wisatawan, baik lokal maupun mancanegara.
Hal tersebut terjadi karena Seren Taun tak hanya mempertontonkan upacara sakral, tetapi juga atraksi dan hiburan. Oleh karenanya, melalui event ini, Wisatawan bisa menyaksikan tradisi adat istiadat, ritual adat, dan kesenian khas setempat.
Bahkan, Seren Taun Cisungsang juga menampilkan pertunjukan kesenian modern sebagai bukti bahwa Kasepuhan Cisungsang–masyarakat adat Desa Cisungsang–adaptif terhadap perkembangan kebudayaan Seperti yang digelar pada tahun ini. Upacara adat STKC 2024 digelar selama 2 hari, pada Sabtu dan Ahad, 5 hingga 6 Oktober 2024. Selain dihadiri oleh masyarakat lokal, acara ini juga dibuka untuk umum.
Acara ini menyuguhkan berbagai penampilan seni budaya, perlombaan, dan edukasi. Sebut saja, atraksi debus, Rasul Pare di Leuit, Bubuka, dan Pantun Tradisional. Selain itu, ada pula agenda Ngareremokeun, Tatamu Sumping di Cisungsang, dan Sarasehan Warga Kasepuhan sareng [dengan] Pemerintah.
Dari pantauan awak media di lapangan, selain pertunjukan seni, dalam event STC kali ini juga menyediakan wadah bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) setempat untuk unjuk gigi. Terdapat ratusan UMKM yang menjajakan dagangannya.
Perlu diketahui bahwa STKC merupakan tradisi adat Sunda yang dilakukan setiap setahun sekali oleh masyarakat di Kasepuhan Cisungsang, Kabupaten Lebak, Perovinsi Banten. Upacara yang diadakan berisi ritual-ritual sakral dan dibarengi beragam hiburan.
STKC sendiri sejatinya merupakan upacara adat Sunda yang dilakukan sebagai bentuk syukur atas panen. Upacara yang diakui sebagai warisan budaya ini rutin diadakan setiap tanggal 22 bulan Ragayung, yaitu bulan terakhir dalam perhitungan kalender sunda.
BACA Juga:Â Mulasara Basa tur Budaya Sunda, oleh Dede Farhan Aulawi
Upacara adat Sunda STKC tahun 2024 ini diharapkan dapat memajukan budaya lokal setempat. Selain itu, penyelenggaraan tradisi ini juga diharapkan bisa menarik wisatawan, mempermudah akses ke kawasan wisata, dan memajukan ekonomi masyarakat setempat.
STKC terpilih sebagai salah satu dari 110 Karisma Event Nusantara (KEN), program strategis Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam mempromosikan destinasi pariwisata yang bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara serta menggerakkan wisatawan nusantara agar berwisata di Indonesia.
Tentang Karisma Event Nusantara 2024
Sebagai program strategis untuk mendukung dan mengembangkan event di seluruh Indonesia, Karisma Event Nusantara “KEN“ memiliki visi untuk menjadikan event sebagai atraksi wisata unggulan di Indonesia.
Salah satu strategi yang dilakukan untuk mewujudkan visi tersebut adalah melalui kolaborasi Kemenparekraf/Baparekraf RI dengan daerah di dalam menyelenggarakan event yang berkualitas.
Karisma Event Nusantara 2024 terdiri dari 110 events pariwisata dan ekonomi kreatif yang telah dikurasi dari 38 provinsi di Indonesia. Proses penilaian dilakukan berdasarkan pada lima (5) bidang yaitu: (1) adalah aspek ide dan inovasi, (2) pemasaran dan strategi komunikasi, (3) aspek manajemen kegiatan, (4) aspek manajemen keuangan serta (5) aspek analisis dampak.
Tentang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Didorong oleh visi untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi pariwisata kelas dunia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia melakukan berbagai terobosan untuk terus menumbuhkan pariwisata dan industri kreatif di Indonesia.