Tim Prawita GENPPARI Gelar Diskusi Soal Rencana Pengembangan Desa Wisata di Desa Banyuresmi

Tim dari DPP Prawita Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI) menggelar diskusi mengenai rencana pengembangan Desa Wisata di Desa Banyuresmi Sumedang Jawa Barat, Ahad, 2 Maret 2025. | Foto: Dok. sukabumiNews

sukabumiNews, SUMEDANG – Tim dari DPP Prawita Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (GENPPARI) menggelar diskusi mengenai rencana pengembangan Desa Wisata di Desa Banyuresmi Sumedang Jawa Barat.

Diskusi berlangsung di aula Desa Banyuresmi, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang, Ahad, 2 Maret 2025. Hadir dalam diskusi tersebut Kepala Desa Banyuresmi Ade Kardiman beserta aparat desa dan BPD setempat.

Ketum DPP Prawita GENPPARI Dede Farhan Aulawi menjelaskan bahwa pengembangan destinasi wisata merupakan salah satu cara untuk menjadikan lingkungan lebih maju, baik, dan berguna bagi semua kalangan.

Menurutnya, UU No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan menjelaskan bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

“Berbagai bentuk produk pariwisata yang berpotensi untuk dikembangkan adalah pariwisata budaya (cultural tourism), ekowisata (ecotourism), pariwisata bahari (marine tourism), pariwisata petualangan (adventure tourism), pariwisata agro (agro tourism), pariwisata pedesaan (village tourism), gastronomy (culinary tourism), dan pariwisata spiritual (spiritual tourism),“ terang Dede Farhan Aulawi kepada sukabumiNews di Bandung, melalui keterangan tertulisnya, Senin (3/3/2025).

Oleh karena itu, lanjut Dede, prinsip utama yang diterapkan oleh desa adalah bagaimana nilai-nilai luhur baik tradisi maupun kebudayaan yang melekat dan sudah menjadi karakter harus tetap terlindungi. Istilah saat ini, konsep yang dapat dikembangkan tersebut adalah konservasi lingkungan supaya habitat di dalamnya tidak punah (prinsip ekowisata).

Read More

Untuk itulah, kata Dede, Prawita GENPPARI sejak awal banyak melakukan edukasi publik agar terbuka wawasan dan persepsi yang sama dalam mengembangkan desa wisata di Indonesia.

“Inilah PR yang cukup berat karena Prawita GENPPARI bukan Pemerintah cq Dinas Pariwisata dimana ada pegawai yang digaji, ada anggaran, ada kendaraan dan dukungan bensin operasional, dan sebagainya. Semua dilakukan sukarela tanpa pamrih sehingga memang tidak bisa melakukan pembinaan secara berkelanjutan di satu titik saja,” pungkasnya.

BACA Juga: GENPPARI Aktif Sosialisasikan Green Leadership dalam Pengembangan Wisata Desa

Ikuti Breaking News setiap hari di Channel WahatsApp sukabumiNews.id dengan Klik Link Saluran WhatsApp.

COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2025

Daftar

Related posts