Prof. Ali Agus, yang ikut menginisiasi program ini, menjelaskan bahwa sinergi antara sektor kehutanan dan peternakan mampu mengoptimalkan lahan kering di Blora, yang sebelumnya dianggap terbatas karena kendala air.
“Blora itu punya potensi besar, kombinasi jati dan sapi. Dengan pendekatan Agro Silvo Pastura, kita tidak hanya bisa mendukung ekosistem tetapi juga meningkatkan pendapatan masyarakat,” ungkap Prof. Ali Agus.
Menurutnya, Blora yang dikenal dengan populasi sapi terbesar di Jawa Tengah berpotensi menjadi pusat produksi daging berkualitas untuk memenuhi program makan bergizi gratis bagi anak sekolah.
Kerja sama ini memiliki target jangka pendek, di antaranya pendirian kandang ternak, gudang pakan, dan fasilitas produksi yang melibatkan masyarakat. Menurut Prof. Ali, program ini juga sejalan dengan visi Kementerian Pertanian untuk membangun ekosistem industri peternakan yang kondusif.
“Ini akan melibatkan masyarakat secara langsung dalam rantai pasok pakan ternak dan daging yang menjadi kebutuhan utama program makan bergizi,” ungkap Prof. Ali.
Melalui kerja sama yang menggabungkan sumber daya universitas, industri, dan masyarakat, UGM dan PT LSAJ optimistis tak hanya menyukseskan program makan bergizi gratis pemerintah, tapi juga memberikan kontribusi besar dalam peningkatan ketahanan pangan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan Blora dan Ngawi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari sukabumiNews.id. Mari bergabung di Grup Telegram “sukabumiNews Update”, caranya klik link https://t.me/sukabuminews, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.,i/>
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2024