sukabumiNews, YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) dan PT Lembu Setia Abadi Jaya (LSAJ) telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk kerja sama pengelolaan Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) seluas 11 ribu hektar di Blora, Jawa Tengah, dan Ngawi, Jawa Timur.
Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam mendukung program makan bergizi gratis bagi anak sekolah, yang menjadi program andalan pemerintah Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam upaya peningkatan kualitas gizi nasional.
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D dan CEO PT LSAJ, Arie Triyono, di Gedung Pusat UGM, pekan lalu.
Ova Emilia menyambut baik kolaborasi yang akan terjalin antar kedua instansi mengingat Indonesia kini tengah menghadapi tantangan yang luar biasa terkait kemandirian pangan, salah satunya terkait protein hewani.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaannya kepada UGM yang tentunya ini merupakan satu kesempatan bagi UGM untuk link and match dengan praktisi dan industri untuk bersama menghadapi tantangan-tantangan yang lebih serius di masa yang akan datang,” kata Ova kepada sukabumiNews melaui keterangan tertulis yang diterima sukabumiNews, Sabtu (19/10/2024).
Ova juga menyatakan bahwa kolaborasi yang akan terjalin ini sesuai dengan cita-cita UGM untuk menjadi Research and Development (RnD) bagi industri yang sedang berkembang.
Ova memastikan setelah pertemuan siang itu akan segera dibentuk PIC yang melibatkan tim ahli dari lintas disiplin ilmu yang berbeda meliputi peternakan, pertanian, kehutanan. “Semoga kerja sama ini bisa memberikan hasil yang baik bagi semua pihak,” harapnya.
LSAJ Berkomitmen Menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis
Sementara itu, Direktur Utama PT. LSAJ, Arie Triyono berharap kolaborasi yang akan terjalin dengan UGM, nantinya akan membantu PT LSAJ dalam sisi teknologi dan inovasi.
Ia menambahkan, saat ini PT LSAJ telah menjadi percontohan bagi beberapa Provinsi yang ingin melakukan studi banding terkait tata kelola perusahaan ternak dari hulu hingga hilir.
Kini bahkan PT LSAJ telah menjadi tujuan magang bagi mahasiswa dan praktek kerja lapangan. “Jadi selain target untuk menyiapkan sapi indukan sebanyak 5.000 ekor dari Kementerian Pertanian, kami juga menargetkan diri harus bisa membangun asrama untuk tempat tinggal bagi mahasiswa, petani, peternak, ataupun utusan daerah yang ingin belajar di PT LSAJ,” ucap Arie.
Arie juga meyakinkan siap untuk menyambut program kerja pemerintah baru, salah satunya adalah menyuplai makanan bergizi untuk anak sekolah. Oleh karenanya jika PT LSAJ bersedia menjadi penyedia daging bagi program tersebut, perusahaan membutuhkan bantuan dari masyarakat sekitar tanah UGM yang ada di Blora untuk menyediakan pakan ternak.
“Rencananya akan kami tumpangsarikan antara rumput umami, pakchong, dan juga odot,” jelas Arie.
Menurutnya, ketiga tanaman tersebut sangat prospek untuk memberikan tambahan pendapatan bagi masyarakat, bahkan bisa melebihi UMR Blora nantinya. Ia berjanji hasil produksi petani rumput akan dibeli sehingga pendapatan petani tidak akan terpotong biaya jemur, biaya angkut dan lainnya.
Dengan demikian diharapkan masyarakat akan semangat untuk berpartisipasi. “Apa yang akan kita lakukan di Blora akan menjadi sebuah terobosan. Tim dari UGM sesegera mungkin dibentuk karena ada harapan dari Kementerian Pertanian, kalau bisa Desember harus sudah bisa dilihat farm-nya, jadi paling tidak pertengahan November kita sudah mulai tanam,” tutup Arie.
Pendekatan Terpadu di Blora: Agro Silvo Pastura
Dalam pertemuan antara UGM dan PT. LSAJ, hadir pula Tenaga Ahli Menteri Pertanian Bidang Hilirisasi Produk Peternakan, Prof. Dr. Ir. Ali Agus. Prof. Ali menjelaskan bahwa kerja sama ini melibatkan konsep Agro Silvo Pastura, dimana hutan dan peternakan berintegrasi untuk menghasilkan produk pangan berkualitas.