sukabumiNews.id, TASIKMALAYA – Organisasi perkumpulan Pegiat Ragam Wisata Nusantara (Prawita) Gerakan Nasional Pecinta Pariwisata Indonesia (Genppari) terus aktif mengedukasi desa dan masyarakat, khususnya di bidang pariwisata.
Sebagai organisasi pegiat Pariwisata yang konsisten dengan komitmen dan program-programnya, Prawita GENPPARI terus berperan adalam mengoptimalkan potensi wisata yang ada di desa dengan keunggulan komparatif dan kompetitifnya masing-masing.
“Kami juga mengenalkan konsep dasar Green Leadership untuk bisa dipahami oleh para pemimpin di tingkat desa dan kampung, mulai dari Kepala Desa sampai RW / RT, bahkan para peimpin informal lainnya yang ada di desa,” ujar Ketum DPP Prawita GENPPARI, Dede Farhan Aulawi kepada sukabumiNews saat berkunjung ke Tasikmalaya, Jawa Barat, belum lama ini.
Menurut Dede, hal ini ditekankan guna mengingatkan pentingnya pelestarian alam dan lingkungan hidup dalam setiap pengembangan pembangunan, termasuk pembangunan destinasi wisata desa.
“Hal ini yang selalu diingatkan sejak 4 tahun yang lalu agar para pemimpin formal dan infromal bersatu padu menjaga kelestarian dan pemulihan alam,“ jelasnya.
Dede mengatakan, kewajiban untuk memulih dan menjaga kelestarian alam memang berada di pundak seluruh warga Negara. Meskibegitu, para pemimpin lokal bisa menginisiasi dan mendorong gerakan tersebut secara masif berbasis gotong royong sehingga setiap warga bisa berpartisipasi dalam melahirkan inovasi dan kreatifitas dalam pelestarian dan penyelamatan lingkungan hidup.
“Hal ini mungkin dinilai tindakan kecil, namun sifatnya sangat strategis buat kelangsungan dan masa depan umat manusia. Di tengah-tengah egoisme dan materialisme yang melanda umat manusia, semangat gotong royong menjadi sesuatu yang masih sangat relevan untuk pembangunan masa depan bangsa,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Dede menjelaskan beberapa program nyata mulai dari yang paling sederhana untuk bisa dilakukan. Misalnya menjaga kebersihan lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, melakukan reboisasi untuk penghijauan di lahan gundul, pembibitan tanaman produktif, pengembangan kawasan wisata berwawasn lingkungan (green tourism), dan lain-lain.
“Semua ini pada akhirnya akan bermuara pada lahirnya kesadaran kolektif untuk memulihkan dan menjaga kelestarian lingkungan hidup,” kata Dede.
Disinilah, jelas Dede, nilai-nilai dan sosialisasi Green Leadership menjadi sangat penting agar memiliki kesamaan persepsi dalam menciptakan perspektif keadilan sosial dan ekologi, sehingga dapat membentuk pemimpin lokal yang punya perspektif green dan keberpihakan nyata bagi penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup.
Dikatakan Dede bahwa Green leadership adalah kemampuan seorang individu dalam memimpin menentukan kebijakan yang pro lingkungan dan dapat memengaruhi serta memobilisasi individu lain dalam organisasi untuk mendukung kebijakan pro lingkungan tersebut.
“Kualitas lingkungan akan menentukan masa depan, karena akan berdampak terhadap kualitas hidup manusia, seperti ekonomi, ketahanan pangan, dan lainnya,” pungkas Dede.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari sukabumiNews.id. Mari bergabung di Grup Telegram “sukabumiNews Update”, caranya klik link https://t.me/sukabuminews, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2024