Memupuk Semangat di Bulan Ramadhan untuk Meningkatkan Ketaqwaan
Oleh: Kang Malik AS
KHUTBAH 1
إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Puji dan syukur kita persembahkan kepada Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya yang tiada terhingga kepada kita sekalian, terutama nikmat iman dan Islam. Sehingga pada hari ini kita masih diberi kesempatan untuk bisa berkumpul dan bersimpuh di hadapan-Nya melaksanakan Shalat Jum’at pada Jum’at terakhir di Bulan Ramadhan 1445 Hijriyah.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya dan para shahabatnya, termasuk kita sebagai pengikutnya.
Sidang Jum’ah yang dirahmati Allah!
Bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Muslim berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Shaum Ramadhan bukan hanya sekedar menahan lapar dan haus, tetapi juga merupakan kesempatan untuk memperkuat ketaqwaan dan memperbaiki diri.
Bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan yang membuatnya istimewa. Selain menjadi bulan yang diwajibkan berpuasa, bulan ini juga merupakan bulan diturunkannya Al-Qur’an yang merupakan petunjuk hidup bagi umat Muslim.
Selama bulan Ramadhan, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup, sehingga peluang untuk mendapatkan keberkahan dan ampunan Allah SWT menjadi lebih besar.
Shaum Ramadhan dapat diibaratkan sebagai latihan keta’atan kepada Allah SWT. Selama bulan ini, umat Muslim menahan rasa haus dan lapar, seraya mengajaknya untuk mengingat keadaan orang-orang miskin yang melarat dan kelaparan.
Sahaum juga ibarat (hubungan) yang paling rahasia anytara seorang hamba dengan Pencipanya, karena orang yang shaum meninggalkan makan, minum, dan kebutuhan biologis lainnya hanya karena ingin mendapatkan keridhoan Allah SWT.
Inilah inti dari ibadah Shaum, yang bilamana seseorang dapat mencapainya, berarti ia telah mendapatkan kesempurnaan Shaum, atau puasa. Dan ia berhak mendapatkan ampunan dari Allah SWT.
Rasulullah bersabda;
Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih. Yang artinya, Barang siapa yang puasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. [Hadits Muttafaq ‘alaih (Bukhari-Muslim)]
Sahaum atau puasa juga mempersempit jalan masuknya syaithon, dengan mempersempit jalan masuknya makanan dan minuman.
Hadirin yang dirahmati Allah!
Allah SWT menyerukan shaum, hanya kepada orang-orang yang iman dan yakin bahwa rasa lapar dan haus yang mereka rasakan, akan dibalas oleh Allah, sebagaimana yang difirmankan Allah dalam sebuah Hadits Qudsi yang diriwayatkan oleh Iman Ahmad RA;
“Shaum itu untuk-Ku, Aku akan membalsnya, karena dia telah meninggalkan makanan, minuma, dan kebutuhan biologisnya untuk-Ku” (H.R. Ahmad)
Shaum Ramadhan juga melibatkan ibadah-ibadah lain seperti shalat tarawih, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah.