Butuh Uluran Pemerintah, Belasan Tahun Warga Margaluyu Mengindap Cerebral Palsy

Waqiah (55) saat memjaga anak bungsunya, Abdurahman (17), warga Kampung Lemah Duhur RT 02/RW 11, Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi yang mengidap penyakit Cerebral Palsy, sejak lahir. | Foto: sukabumiNews/Prim RK

Kondisi ini dialami Abdurahman sejak 17 tahun lalu lantaran divonis mengidap penyakit Cerebral Palsy

sukabumiNews.id, KAB SUKABUMI – Abdurahman (17), warga Kampung Lemah Duhur RT 02/RW 11, Desa Margaluyu, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, hanya bisa berbaring lemas di atas tempat tidur.

Kondisi ini dialami Abdurahman sejak 17 tahun lalu lantaran mengidap penyakit Cerebral Palsy. Selain terlihat lemas, kondisi tubuh anak bungsu dari lima bersaudara, buah hati dari pasangan Pak Anwar (68) dan Ibu Waqiah (55) ini juga tampak kurus kerontang dengan berat badan hanya 10 kilogram.

Diketahui bahwa Cerebral Palsy adalah masalah saraf yang menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan motorik tubuh.

Ibu kandung Abdurahman alias Abay, Waqiah kepada sukabumiNews mengatakan, Gejala Abay ini mulai terlihat dan dirasakan sejak berusia sekitar 5 bulan. Saat iti, buah hatinya tidak bisa bicara seperti balita pada umumnya.

“Pokoknya anak ibu total gak bisa apa-apa, sampai usia 2 tahun. Kemudian dari bidan desa diinformasikan bahwa Abay harus dibawa ke Rumah Sakit Bunut untuk di terapi. Tapi hingga sekarang anak saya masih tetap seperti ini. Dokter mengatakan, bahwa anak ibu ini mengidap Cerebral Palsy,” ungkap Waqiah di rumah kediamannya, Rabu (5/6/2024).

Abay juga, kata Waqiah, sempat menjalani operasi pada bagian usus di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi itu pada 2021 lalu, karena terjangkit radang usus.

Read More

Kini Abay hanya bisa terbaring lemas di atas kasur. Bahkan kata Waqiah, untuk makannya Abay ini ibunya harus membantu mengunyahnya atau dengan cara diblender hingga halus, kemudian disuntikkannya melalui slang nasogastric tube atau sonde.

“Termasuk untuk buang air besar, saya harus mengganti kantung kolostom usai usus Abay dioperasi,” sambungnya.

Ketika disinggung mengenai perhatian dari pemerintah, Waqiah memastikan bahwa pemerintah Desa Margaluyu dan Puskesmas hingga pihak rumah sakit, telah membantu banyak untuk proses pengobatan anak tercintanya.

Pemdes Margaluyu Selalu Berupaya Membantu demi Kesembuhan Abay

Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Margaluyu, Utep Sudarjat mengatakan, Pemerintah desa (Pemdes) selalu berupaya maksimal untuk membantu keluarga Abay. Salah satunya dengan memfasilitasi Abay saat membutuhkan kendaraan ambulans untuk check up ke rumah sakit.

“Bahkan, saya sering kali datang ke rumahnya untuk menjenguk dan memberikan uang sebagai kadeudeuh dari saya secara pribadi,” akunya.

Ke depan, sambung Kades, pihaknya akan terus berupaya untuk kesembuhan Abay melaui koordinasi dengan pemerintah Kecamatan Sukaraja dan Puskesmas, dengan harapan bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi, dalam hal ini yaitu bupati H Marwan Hamami.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari sukabumiNews.id. Mari bergabung di Grup Telegram “sukabumiNews Update”, caranya klik link https://t.me/sukabuminews, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2024



https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMN3MrAww6sy4BA?

Related posts