Oleh: Anggi M. Lubis. (Editor Ekonomi)
SUKABUMINEWS.ID – Di tengah hiruk pikuk Pemilu 2024, jagat maya dihebohkan dengan aksi pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan berbasis teknologi.
Salah satu yang masuk ke dalam daftar nama perusahaan yang disinyalir melakukan PHK adalah Flip, perusahaan teknologi finansial yang menyediakan jasa transfer antar bank gratis. Pihak Flip pun telah memberikan keterangan resmi bahwa mereka terpaksa merumahkan karyawannya demi menjaga keberlangsungan bisnis di tengah ketidakpastian global. Keterangan tersebut tak menyebut berapa jumlah karyawan yang terdampak.
Gelombang PHK pun terjadi di tataran regional dan internasional. Perusahaan e-commerce Lazada dikabarkan bermaksud untuk mengurangi sekitar 30% dari tenaga kerjanya di seluruh wilayah Asia Tenggara. Lazada disebut telah memangkas pos-pos eksekutif di kawasan.
Kabar buruk juga datang dari Amazon, yang berencana memangkas 500 orang atau 35% karyawan lini bisnis streamingnya, Twitch, karena terus merugi. PHK juga dikabarkan membayangi Amazon Prime.
Ini mesti menjadi catatan bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden yang akan berlaga dalam pesta demokrasi Februari nanti bahwa tech winter belum usai, dan mereka yang berjanji membuka lapangan pekerjaan lewat startup mesti mempertimbangkan poin keberlanjutan dan rentannya sektor ini.
Tak hanya itu, Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) juga mesti diperkuat agar menjangkau lebih banyak lapisan masyarakat dan lebih awas terhadap langkah-langkah perusahaan yang bisa membuat pegawainya kehilangan kesempatan mendapatkan perlindungan dari program ini.