Ketiga, Idul Adha merupakan pamungkas dari ibadah haji. Setelah wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah haji kemudian ke Mina untuk melempar jumrah, yang merupakan salah satu rukun haji. Ini menandakan puncak kesucian dan kepatuhan kepada Allah SWT.
Keempat, Idul Adha mengajarkan umat Islam tentang pengorbanan dalam arti luas. Pengorbanan tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga waktu, tenaga, dan keinginan pribadi demi mencapai ridha Allah dan kemaslahatan bersama.
Hikmah ini termaktub dalam Al-Quránul Karim, bahwa:
وَٱلْبُدْنَ جَعَلْنَٰهَا لَكُم مِّن شَعَٰٓئِرِ ٱللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ ۖ فَٱذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَيْهَا صَوَآفَّ ۖ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا۟ مِنْهَا وَأَطْعِمُوا۟ ٱلْقَانِعَ وَٱلْمُعْتَرَّ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرْنَٰهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Penyembelihan hewan-hewan kurban Kami wajibkan kepada kalian sebagai bagian dari ibadah haji. Menyembelih hewan kurban itu banyak manfaatnya bagi kalian. Sebutlah nama Allah ketika menyembelih hewan-hewan kurban yang gemuk dan bagus itu sebagai tanda keikhlasan kalian. Makanlah sebagian dagingnya. Bagikanlah sebagian lainnya kepada orang-orang miskin yang tidak meminta-minta dan orang-orang miskin yang meminta-minta. Begitulah Kami tundukkan hewan-hewan itu untuk kalian sembelih, supaya kalian menggunakan nikmat Allah pada jalan yang benar. (QS. Al-Haj [22]:36)
لَن يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَآؤُهَا وَلَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقْوَىٰ مِنكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ ۗ وَبَشِّرِ ٱلْمُحْسِنِينَ
Daging dan darah hewan kurban itu tidak sampai kepada Allah. Yang sampai kepada Allah hanyalah niat ikhlas kalian. Begitulah Allah tundukkan hewan kurban itu kepada kalian agar kalian selalu mengesakan Allah dengan cara-cara yang diajarkan kepada kalian. Wahai Muhammad, gembirakanlah hati orang-orang yang melakukan ibadah haji dengan ikhlas. (QS. Al-Haj [22]:37)
Idul Adha mengandung nilai-nilai ketaatan, keikhlasan, pengorbanan, kebersamaan, dan kepedulian terhadap sesama. Hari raya ini mengajak umat Islam untuk merefleksikan makna pengorbanan dalam hidup mereka dan memperkuat ikatan takwa dengan berbagi kepada yang membutuhkan. Dan yang terpenting, bagaimana kita mengambil hikmah dari peristiwa besar ini dan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Tragedi Genosida di Palestina
Maásyiral Muslimin Rahimakumullah
اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ، اللهُ أَكْبَرُ ، اللهُ أَكْبَرُ وللهِ الحَمْدُ
Spirit kurban menjadi penting di dalam kehidupan umat manusia yang sedang dilanda penderitaan, penindasan, dan ketidakadilan ekonomi. Perasaan senasib sebagai sesama umat manusia menjadi kunci untuk memahami perintah kurban.
Kebersamaan, persaudaraan, saling menolong dan solidaritas sosial adalah ekspresi dari pengorbanan yang sesungguhnya terhadap saudara-saudara kita yang tengah dilanda bencana, serta kaum miskin, kaum lemah dan kaum mustadh’afin, terutama terhadap tragedi kemanusiaan yang menimpa Saudara Muslim di Palestina. Di sinilah urgensi Islam sebagai liberating force, kekuatan pembebas umat manusia yang disebut Roger Garaudy, berarti melakukan peranan positif dan progresif yang membuatnya menjadi faktor revolusioner dan pembebasan. Bebas dari kezaliman, bebas dari ketidakadilan, dan bebas dari penjajahan asing.
Komitmen ukhuwah Islamiyah mengajarkan pada kita, umat Islam secara keseluruhan adalah satu kekuatan dan persaudaraan yang harus saling membela. Dalam kaitan ini, terdapat hadits Nabi yang maknanya: “Barangsiapa yang tidak peduli dengan masalah yang dihadapi kaum Muslimin, maka ia tidak termasuk golonganku”.