sukabumiNews, KEBONPEDES – Warga masyarakat Kampung Gunungbatu, RT 02/RW 04, Desa/Kecamatan Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi sudah puluhan tahun mengalami kekeringan dan krisis air bersih.
Akibatnya, warga pemukiman yang tinggal di sekitaran pinggiran lahan Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA) itu terpaksa harus membeli air galon, untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Pasalnya, sumur yang mereka gunkanan selain mengering, dan kualitas airnya pun tidak dijamin cukup bersih serta kekuning-kuningan karena mengandung zat besi.
Untuk memastikan kondisi ini, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jendral Cipta Karya bersama timnya dari Pemprov Jabar terjun ke lapangan, guna melakukan agenda studi karakteristik lokasi kondisi fisik, air baku, sosial masyarakat, dan validasi algorithm.
Hal demikian diunkapkan Kades Kebonpedes, Dadan Apriandani kepada sukabumiNews, Kamis (22/8/2024).
“Saat tim dari Kementrian PUPR tiba di Kebonpedes, mereka langsung melakukan peninjauan ke lokasi sejumlah sumur milik warga dan ke lokasi kolam yang sering dimanfaatkan warga untuk kebutuhan mencuci, mandi dan kaskus,” terangnya.
Lebih lanjut Dadan mengatakan, darurat krisis air bersih di kampung tersebut dialami oleh sebanyak 75 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sekitar 150 orang. Kondisi ini mulai dirasa warga semenjak memasuki musim kemarau.
“Jadi semenjak kemarau, seluruh warga di kampung itu mengambil air dari kolam MCK mushola untuk keperluan MCK,” jelas Dadan.
Sementara, kata Dadan, air kolam tersebut bersumber dari saluran air Sungai Cimuncang yang kondisinya tidak terlalu kekuning-kuningan disbanding dengan air sumur.
“Tapi, yah begitu sebenarnya itu tidak layak dan dikhawatirkan dapat berdampak buruk terhadap kesehatan warga,” imbuhnya.
Kades Dadan bersama warga lainnya berharap dengan kedatangan dari Kementerian PUPR ini, bisa mengatasi persoalan warga, khususya terkait darurat air bersih, terlebih saat memasuki musim kemarau saat ini.
“Kalau musim kemarau seperti saat ini, masyarakat kembali lagi mengambil air ke kolam dengan menggunakan ember atau jerigen. Tapi, kalau untuk kebutuhan minum dan memasak, warga biasanya membeli air galon,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari sukabumiNews.id. Mari bergabung di Grup Telegram “sukabumiNews Update”, caranya klik link https://t.me/sukabuminews, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2024