Pemkot Sukabumi Resmi Luncurkan Program Kader Pangan Sekolah Peduli New Stunting

Launching Kader Pangan Sekolah Peduli New Stunting (Penting) Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji (ketiga dari kiri) menyebut, satu dari empat anak di Kota Sukabumi berisiko alami Stunting. | Foto: Dokpim Kota Sukabumi/Dede Soleh Saepul/SN

sukabumiNews, KOTA SUKABUMI – Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi secara resmi meluncurkan program Kader Pangan Sekolah Peduli New Stunting (Kader Penting) pada Rabu, 9 Oktober 2024, di GOR SMA Negeri 1 Kota Sukabumi.

Program ini merupakan salah satu inovasi penting dalam upaya pencegahan stunting di kalangan remaja, khususnya remaja putri di Kota Sukabumi.

Acara launching ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Komandan Kodim 0607, perwakilan DPRD, Forkopimda, Kepala Kepolisian Resor Sukabumi Kota, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi, dan sejumlah pejabat lainnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut perwakilan dari SMA, SMK, dan MA se-Kota Sukabumi serta 150 remaja putri dari SMA Negeri 1 Kota Sukabumi sebagai peserta program Kader Penting.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Adrian Hariadi, S.STP, menyampaikan bahwa program Kader Penting bertujuan untuk meningkatkan dedikasi para siswa dalam mengatasi permasalahan pangan dan stunting, terutama pada remaja.

BACA Juga: Legislator Jabar Fraksi PAN Ajak PUAN Bantu Wujudkan Sukabumi Zero Stunting

Dikatakan Adrian bahwa program ini akan berlangsung selama kurang lebih lima bulan dan dilaksanakan di 11 sekolah di wilayah Kota Sukabumi.

Read More

“Melalui Kader Penting, kami berharap siswa dapat berperan sebagai kader penyuluhan pangan di sekolahnya masing-masing, meningkatkan potensi siswa dalam hal pangan dan mendukung pencegahan stunting di kalangan remaja,” ungkap Adrian.

Semtara Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran remaja dalam pencegahan stunting.

Ia memaparkan bahwa menurut data WHO, stunting adalah gangguan pertumbuhan yang disebabkan oleh gizi buruk, infeksi berulang, serta simulasi psikososial yang tidak memadai.

“Stunting merupakan ancaman serius, dan saat ini potensi stunting baru di Kota Sukabumi masih cukup tinggi,” ujar Kusmana.

Menurut data dari Survey Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Kota Sukabumi meningkat tajam dari 19,2% di tahun 2022 menjadi 26,9% pada tahun 2023, melebihi rata-rata provinsi dan nasional.

Kendati begitu, kata Kusmana, selama setahun ini terjadi penurunan. Kondisi ini menunjukkan bahwa 1 dari 4 anak di Kota Sukabumi berisiko mengalami stunting.

Oleh karena itu Kusmana menegaskan perlunya intervensi konvergen, holistik, dan integratif yang melibatkan berbagai sektor.

Pj Wali Kota juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Sukabumi telah meluncurkan inovasi “Pangan Lokal Sehat Bergizi Tinggi untuk Pencegahan New Stunting” (Pasti Penting) yang diharapkan mampu menurunkan prevalensi stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat.

BACA Juga: Bappeda Kota Sukabumi Hadiri Rakornas Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2024 di Jakarta

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari sukabumiNews.id. Mari bergabung di Grup Telegram “sukabumiNews Update”, caranya klik link https://t.me/sukabuminews, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2024

Dapatkan kiriman baru melalui email
https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMN3MrAww6sy4BA?