Apa yang disebut “penghitungan cepat” diharapkan dapat memberikan indikasi yang dapat diandalkan mengenai pemenangnya. Hasil resmi diperkirakan baru akan diperoleh pada bulan Maret.
Indonesia adalah negara dengan perekonomian G20 yang di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo mengukuhkan dirinya sebagai kekuatan ekonomi baru di Asia Tenggara.
Subianto mengatakan dia ingin menyelesaikan apa yang telah dimulai oleh Jokowi, mengubah Indonesia menjadi negara yang “maju dan sejahtera”.
Hal yang lebih sulit bagi calon pengganti Jokowi adalah tindakan rumit yang menyeimbangkan persaingan negara-negara besar ketika Amerika Serikat dan Tiongkok semakin terjebak dalam persaingan.
Subianto telah berkomitmen pada kebijakan luar negeri Indonesia yang non-blok.
“Dia melihat Tiongkok sebagai mitra strategis tapi dia berpendidikan Barat. Dia akan lebih condong ke Barat,” kata Kenawas.
Namun ia mengecam Uni Eropa karena membatasi produk-produk yang terkait dengan deforestasi, dan menuduh blok tersebut menerapkan standar ganda.
Meskipun sebagian masyarakat Indonesia menyukai bombastis nasionalis tersebut, LSM-LSM telah menyatakan kekhawatirannya atas catatan hak asasi manusia yang dimiliki oleh Subianto.
“Dunia akan memiliki pemimpin populis sayap kanan lainnya dengan masa lalu yang bermasalah” jika dia menang, kata Andreas Harsono, peneliti Human Rights Watch di Indonesia.
Kekhawatiran etis tersebut juga ditujukan kepada Widodo, yang dukungannya terhadap Subianto dan Raka telah menimbulkan kekhawatiran bahwa ia berupaya melemahkan demokrasi dan mendirikan dinastinya sendiri.
Militer, yang muncul di belakang, perlahan kembali ke kehidupan sipil di bawah kepemimpinan Widodo dan Subianto mungkin tidak akan terlalu lunak terhadap bos lamanya jika terpilih, kata para analis.
Namun bagi banyak orang Indonesia, hal ini berarti tidak memperbaiki apa yang mereka yakini tidak akan rusak.
“Dia akan melanjutkan program-program Jokowi. Mereka sudah bagus,” kata Abdul Rosyid, seorang pendukung Subianto, berusia 20 tahun. (AFP/SN)
BACA: Visi dan Misi Capres-Cawapres 2024 soal Transisi Energi: Siapa yang Lebih Unggul?
mrc-jfx/mtp
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2024