Indonesia Bersiap untuk Pemilihan Presiden, Mantan Jenderal Diperkirakan akan Menang

Presiden Indonesia Joko Widodo mendukung kampanye Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Yasuyoshi CHIBA)

JAKARTA (SUKABUMINEWS.ID) – Masyarakat Indonesia akan memberikan suaranya dalam pemilihan presiden pada hari Rabu (14/2/2024) dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi favorit setelah kampanye yang memadukan retorika nasionalis dan janji untuk melanjutkan era pemimpin populer Joko Widodo.

Mantan jenderal ini kalah dari Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres tahun 2014 dan 2019, tetapi pada akhirnya akan memimpin negara demokrasi terbesar ketiga di dunia setelah merehabilitasi citranya.

Jokowi secara konstitusional dilarang mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga, namun popularitasnya mencapai titik tertinggi sepanjang masa tahun lalu dengan jajak pendapat menunjukkan bahwa ia kemungkinan besar akan memenangkan pemilu lagi.

Sebaliknya, dia berperan sebagai raja bagi kepala pertahanan dan putra sulungnya, yang telah bergabung dalam satu tiket.

Jajak pendapat memproyeksikan bahwa Prabowo akan memenangkan suara mayoritas dari hampir 205 juta masyarakat Indonesia yang akan mencelupkan jari mereka ke dalam tinta halal di lebih dari 800.000 TPS di seluruh kepulauan yang dipenuhi gunung berapi tersebut.

“Apa yang saya suka? Kegigihannya. Bagi saya, dia peduli pada rakyat,” kata seorang ibu rumah tangga berusia 51 tahun yang akrab disapa Wilhelmina, di Ibu Kota Jakarta,seperti dikutif AFP.

Read More

Yang berjuang melawan calon presiden berusia 72 tahun itu untuk kemungkinan putaran kedua jika ia gagal adalah mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

BACA: Kampanye Akbar, Anies Sebut 14 Februari Sebagai Hari Perubahan Indonesia

LSM dan mantan bos militernya menuduh Prabowo memerintahkan penculikan aktivis demokrasi pada akhir pemerintahan diktator Suharto pada akhir tahun 1990an, namun kepribadian barunya yang “kakek yang suka dipeluk” telah memenangkan hati para pemilih muda.

Wilhelmina bergabung dalam protes mahasiswa ketika Prabowo diduga menargetkan mereka namun mengatakan bahwa dia telah memaafkannya. “Angka itu terjadi di masa lalu,” katanya.

Kredensial Menteri Pertahanan yang kuat sebagai mantan pemimpin pasukan khusus, citra barunya di media sosial, dan penambahan putra sulung Jokowi telah meningkatkan daya tariknya.

Keputusan merekrut Gibran Rakabuming Raka menuai kontroversi setelah kakak ipar Widodo mengeluarkan keputusan untuk menurunkan usia calon presiden (Capres).

Kampanye mereka melonjak setelah pemain berusia 36 tahun itu diizinkan mencalonkan diri.

Popularitas Jokowi yang lebih muda terkait dengan ayahnya, yang membawa Indonesia keluar dari pandemi Covid-19 dengan relatif tanpa dampak buruk dan kembali ke pertumbuhan lima persen.

Jadi para analis mengatakan pemungutan suara tersebut akan menjadi referendum terhadap pemerintahan Jokowi dan Prabowo.

Prabowo telah berjanji untuk meneruskan pembangunan ekonomi dan pembangunan infrastruktur yang ambisius seperti yang diusung Presiden Joko Widodo.

BACA: Kampanye Akbar, Prabowo-Gibran Komitmen Lanjutkan Program Semua Presiden Sebelumnya

Anies Baswedan malah mempromosikan pesan oposisi yang menargetkan tata kelola yang buruk, sementara Pranowo menawarkan internet gratis bagi pelajar dan memanfaatkan latar belakangnya yang sederhana.

Namun keduanya belum mampu menandingi kekuatan bintang kampanye Prabowo Subianto.

“Sederhana saja, apakah kebijakan Jokowi akan dilanjutkan atau tidak,” kata Yoes Kenawas, peneliti di Universitas Katolik Atma Jaya yang berbasis di Jakarta, menggunakan nama panggilan presiden.

‘Populis lain’

Pemungutan suara dimulai pada Rabu pukul 07.00 (Selasa 22.00 GMT) di wilayah paling timur Papua dan berakhir pada pukul 13.00 di wilayah lain di Sumatra yang diselimuti hutan.

Dapatkan kiriman baru melalui email
https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMN3MrAww6sy4BA?