Iran-Pakistan Saling Bombardir, AS-Rusia sampai China-Taliban Respons

Foto: Perdana Menteri Pakistan Anwaar-ul-Haq Kakar (AP/Rafiq Maqbool/File Foto)

SUKABUMINEWS.ID (PAKISTAN) – Konflik di wilayah Timur Tengah semakin memanas sepanjang pekan ini. Bukan hanya perang Israel di Gaza dan serangan milisi Houthi ke Laut Merah, eskalasi di perbatasan Iran-Pakistan juga menjadi perhatian.

Ini bermula saat Selasa, Iran mengirim rudal ke negara tetangganya Pakistan, yang menewaskan dua anak dan melukai tiga orang. Iran mengaku membom kelompok Jaish al-Adl yang diklaim menganggu keamanan Teheran.

Keesokannya, Pakistan mengecam tindakan Iran itu. Pakistan menarik duta besarnya dari Teheran sampai “membalas” dengan melancarkan serangan udara ke Iran yang menewaskan sembilan orang.

Pakistan pun berdalih ini untuk keamanan negaranya. Sasaran yang dirudal adalah kelompok Baluchistan, di tenggara Iran.

“Pagi ini Pakistan melakukan serangkaian serangan militer presisi yang sangat terkoordinasi dan ditargetkan secara khusus terhadap tempat persembunyian teroris di Provinsi Siestan-o-Baluchistan, Iran … Sejumlah teroris terbunuh,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan kemarin, dikutip AFP, Jum’at (19/1/2024).

“Tindakan pagi ini diambil berdasarkan informasi intelijen yang kredibel mengenai kemungkinan terjadinya aktivitas teroris skala besar,” kata kementerian lagi.

Read More

Sebagai informasi, ini bukan pertama kalinya kedua negara bersitegang. Iran dan Pakistan sering kali mengalami ketegangan di sepanjang perbatasan mereka yang bergejolak sepanjang 900 km (559 mil).

Hal ini pun menimbulkan respon dunia. Dari Amerika Serikat (AS), China, India hingga Taliban.

Amerika Serikat (AS)

Departemen Luar Negeri AS mengutuk serangan rudal Iran di Pakistan, yang memicu serangan balik Islamabad ke Teheran. AS mengatakan Iran telah melanggar “perbatasan kedaulatan negara tetangganya”.

Kecaman juga diberikan ke Iran setelah sebelumnya melakukan serangan serupa ke Irak dan Suriah. Iran mengatakan serangan dilakukan untuk menghancurkan markas mata-mata Israel dan pelaku teror di Iran.

India

India juga turut bereaksi atas panas kedua negara. Namun Negeri Bollywood mengatakan bahwa ini adalah “masalah antara Iran dan Pakistan”.

India sendiri mengatakan posisi negeri itu jelas ke terorisme. Bahwa tak ada kompromi terhadap para pelaku.

China

China yang menjadi sahabat Iran dan Pakistan buka suara atas apa yang terjadi. juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan Iran dan Pakistan harus “menghindari tindakan yang akan menyebabkan peningkatan ketegangan”.

Rusia

Sama seperti China, Rusia mengatakan Pakistan dan Iran harus mengurangi ketegangan dan melakukan diplomasi. Negara yang dipimpin Presiden Vladimir Putin ini mendesak pengekangan maksimum di kedua wilayah.

“Kami prihatin dengan meningkatnya situasi di wilayah perbatasan Iran-Pakistan yang meningkat dalam beberapa hari terakhir,” kata Kementerian Luar Negeri.

“Kami menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan menyelesaikan masalah yang muncul secara eksklusif melalui cara politik dan diplomatik,” ujarnya.

Taliban

Pemerintah Taliban menyebut serangan Pakistan dan Iran “mengkhawatirkan”. Penguasa Afghanistan itu menyerukan kedua belah pihak untuk menahan diri.

“Mengingat perdamaian dan stabilitas yang baru ditemukan di kawasan ini setelah perang dan ketidakstabilan yang berkepanjangan, kedua belah pihak harus mengarahkan upaya untuk lebih memperkuat stabilitas regional dan menyelesaikan perselisihan melalui saluran diplomatik dan dialog,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Taliban Abdul Qahar Balkhi pada X.

Turki

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan setelah melakukan panggilan telepon dengan para pejabat Iran dan Pakistan. Fidan menegaskan bahwa kedua negara tidak ingin meningkatkan ketegangan di kawasan.

Dapatkan kiriman baru melalui email
https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMN3MrAww6sy4BA?