Juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan dalam jumpa pers yang disiarkan televisi bahwa ledakan itu “sepertinya berasal dari alat peledak yang ditanam di daerah tersebut atau dari penembakan rudal anti-tank”.
sukabumiNews.id, GAZA – Sejumlah tentara Israel dilaporkan tewas akibat kendaraan yang mereka tumpangi meledak di Gaza.
Laporan AFP yang dikutip Ahad (16/6/2024) menyebut militer Israel mengatakan para tentara tersebut tewas ketika kendaraan lapis baja Namer yang mereka tumpangi meledak di dekat Kota Rafah di ujung selatan Gaza, tempat tentara terlibat dalam pertempuran jalanan yang sengit.
“Terjadi kerusakan yang sangat serius pada kendaraan dan penumpangnya, serta ledakan besar sehingga sulit untuk mengidentifikasi dan menemukan lokasi jenazah,” kata pihak militer Israel.
Juru bicara militer Daniel Hagari mengatakan dalam jumpa pers yang disiarkan televisi bahwa ledakan itu “sepertinya berasal dari alat peledak yang ditanam di daerah tersebut atau dari penembakan rudal anti-tank”.
Kerugian yang terjadi pada hari Sabtu (15/6) merupakan salah satu yang terberat bagi militer sejak mereka memulai serangan darat di Gaza pada tanggal 27 Oktober dan menjadikan jumlah keseluruhan korban jiwa sejak saat itu mencapai 306 orang.
Dalam satu-satunya korban jiwa terbesar yang dialami tentara, 21 tentara tewas pada tanggal 22 Januari ketika tembakan rocket-propelled grenade (RPG) atau granat berpeluncur roket menghantam sebuah tank di dekat dua bangunan yang sedang mereka persiapkan untuk diledakkan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memberikan penghormatan kepada para tentara yang kehilangan nyawa. “Hati kami hancur karena kehilangan yang mengerikan ini,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Meskipun harus menanggung konsekuensi yang berat dan meresahkan, kita harus berpegang teguh pada tujuan perang.”
Berapa Korban Tewas Perang Israel Vs Hamas?
Pada protes mingguan di Tel Aviv yang menentang cara pemerintahnya menangani perang, pengunjuk rasa Graciela Barchilon, 68, mengatakan dia merasakan “sangat marah dan kecewa”.
“Saya yakin pemerintahan ini tidak berfungsi dan kita harus mengadakan pemilu sekarang,” kata Barchilon.
Di Rafah, para saksi melaporkan bentrokan antara militan dan pasukan Israel di barat kota, dan tembakan artileri ke arah kamp pengungsi di pusat kota. Gambar AFPTV menunjukkan sebagian besar jalan-jalan sepi.
PBB mengatakan sekitar satu juta orang telah meninggalkan Rafah sejak awal Mei, ketika Israel memulai operasi darat di kota tersebut untuk mengejar militan Hamas.
Di Kota Gaza, di bagian utara wilayah tersebut, badan pertahanan sipil melaporkan menemukan 10 jenazah dari tiga rumah terpisah yang terkena serangan Israel.
Perang Gaza dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya di Israel selatan, yang mengakibatkan kematian 1.194 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.
Para militan juga menyandera 251 orang. Dari jumlah tersebut, 116 orang masih berada di Gaza, meskipun tentara mengatakan 41 orang tewas.
Serangan balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 37.296 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas.