sukabumiNews, CIREBON – Eks Wakapolri Oegroseno punya feeling ada empat tempat kejadian perkara (TKP) pembunuhan Vina Cirebon.
Hal ini dikatakannya di tayangan Nusantara TV [FULL] Kasus Vina, Oegroseno: Naluri Saya Mengatakan Bahwa Ada 4 TKP, 1 di Dalam Rumah | NTV PRIME yang disiarkan di YouTube pada Jum’at (2/8/2024).
Seperti diketahui, ada tiga TKP pembunuhan Vina antara lain TKP kecelakaan di Jembatan Layang Talun, TKP pembunuhan di Jembatan Layang Kepongpongan dan TKP pembunuhan dan pemerkosaan di belakang showroom mobil atau seberang SMPN 11 Cirebon.
“Jadi mungkin ini bukan hanya tiga, kalau menurut saya, bisa empat. Karena dengan korban pembunuhan keluar darah itu kalau tidak ditemukan di TKP yang disebutkan (TKP) satu, dua tiga, naluri saya ini bisa di dalam rumah. Bangunan. (Bangunan atau rumah) Itu belum tahu,” kata Oegroseno, dilansir tvOnenews.com.
Jembatan Talun TKP jasad Vina dan Eky ditemukan. Dok: Polresta Cirebon
“Jadi kalau ini bisa diketahui, rumah ini bisa diselidiki dengan kemampuan scientific investigation yang lebih canggih bisa ditemukan darah, rambut dan sebagainya. Jadi saya berpikir bukan hanya tiga, tapi empat, menurut saya,” lanjut dia.
Meski demikian, Oegroseno menegaskan TKP keempat ini merupakan feeling-nya saja. Yang mana feeling ini bisa salah atau benar.
Pasalnya, dia meyakini jika para pelaku dan korban sudah saling mengenal sebelumnya sehingga mereka bisa berkumpul di satu tempat.
“Saya menggambarkan begini. Para pelaku, setelah saya mengumpulkan beberapa fakta, di antara para pelaku dan korban ini kenal. Ada komunikasi, kelihatannya tidak dihadang di jalan seperti cerita yang dikarang-karang itu. Tapi mereka diundang, kumpul, kemudian terjadi peristiwa itu,” ujar dia.
Dia juga menyimpan curiga dengan disimpannya jasad korban di jalan layang.
“Sekarang kalau TKP orang harus dibunuh di satu tempat kemudian dipindahkan ke jalan layang, kalau sudah dibunuh di satu kebun ya di situ saja. Kenapa harus dipindah ke jalan layang? Kalau itu TKP di dalam gedung kemudian dipindah ke jalan layang kemungkinannya lebih besar. Tapi kalau sudah di kebun ya sudah biarin aja di kebun,” terangnya. (nsi)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari sukabumiNews.id. Mari bergabung di Grup Telegram “sukabumiNews Update”, caranya klik link https://t.me/sukabuminews, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2024