KAI Minta Penyertaan Modal Negara Rp1,8 Triliun Buat Gantikan KRL Sudah Tua

Rangkaian kereta rel listrik (KRL) yang dikelola oleh anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia/KAI (Persero) berada di dipo kereta, Depok, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). | Sumber: Bisnis/Himawan L Nugraha

PT KAI mengusulkan PMN Rp1,8 triliun untuk impor KRL menggantikan kereta yang sudah tua atau berusia hingga 30 tahun.

sukabumiNews.id, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mengajukan usulan Penyertaan Modal Negara (PMN) Tahun Anggaran 2025 senilai Rp1,8 triliun untuk impor KRL menggantikan kereta yang sudah tua.

Usulan kucuran modal negara kepada KAI rencananya akan digunakan untuk pengadaan sarana rangkaian kereta (trainset) KRL Jabodetabek yang dioperasikan oleh entitas anak KAI, PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter.

Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, menjelaskan kebutuhan pengadaan sarana KRL perlu dilakukan seiring dengan mulai menuanya sarana kereta eksisting.

Dia memaparkan, seluruh sarana KRL yang dimiliki oleh KAI Commuter saat ini rata-rata berusia antara 25-30 tahun. Hal tersebut karena pengadaan KRL pada tahun-tahun sebelumnya dilakukan melalui impor barang bukan baru atau bekas.

“Pada waktu kami impor [trainset], rata-rata usianya sudah sekitar 25 tahun hingga 30 tahun. Itu karena impor barang bukan baru,” ujar Asdo dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Read More

Di sisi lain, Asdo mengatakan jumlah penumpang KRL Jabodetabek terus menunjukkan tren pertumbuhan pascapandemi Covid-19. Asdo menyebut, volume pertumbuhan penumpang KRL pada 2024-2027 diproyeksikan naik sekitar 6% setiap tahunnya.

Asdo menuturkan, jumlah penumpang KRL Jabodetabek pada 2023 mencapai 290 juta orang yang diproyeksi naik menjadi 345 juta penumpang pada 2024. Jumlah tersebut akan terus meningkat hingga mencapai sekitar 410 juta orang pada 2027.

Berdasarkan proyeksi perusahaan, Asdo mengatakan jika diskusikan tidak ada pengadaan sarana KRL baru, tingkat okupansi KRL Jabodetabek dapat menembus 242% saat jam sibuk pada 2027 mendatang.

Dia menuturkan, tingkat okupansi dapat ditekan ke level 159% pada 2027 jika pengadaan sarana KRL dilakukan.

“Pengadaan sarana KRL ini perlu kami lakukan untuk mencegah terjadinya overload penumpang baik di stasiun maupun kereta,” jelas Asdo, dikutip dari Bisnis.com.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari sukabumiNews.id. Mari bergabung di Grup Telegram “sukabumiNews Update”, caranya klik link https://t.me/sukabuminews, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2024

Dapatkan kiriman baru melalui email
https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMN3MrAww6sy4BA?