3. Mengenalkan Topik dan Mengajukan Pertanyaan
Tahap berikutnya melibatkan pembagian peserta menjadi kelompok-kelompok kecil. Jumlah anggota dalam satu kelompok dapat disesuaikan, untuk diskusi mini bisa diisi 4-5 orang, sementara diskusi yang lebih besar dapat berisikan 8-12 orang. Setelah pembagian kelompok, moderator memperkenalkan topik, menjelaskan aturan, dan membagi waktu. Pertanyaan yang diajukan sebaiknya bersifat terbuka untuk mendorong partisipasi dan pandangan dari anggota kelompok.
4. Merangkum Isi Diskusi
Tim yang bertugas sebagai notulen harus dengan cermat mencatat semua poin penting dan tanggapan dari peserta selama diskusi. Penggunaan teknik rekam juga dapat menjadi alat efektif untuk memastikan informasi yang lengkap.
5. Menganalisis Data
Setelah diskusi berakhir, tim yang bertugas untuk menganalisis data akan mengevaluasi catatan yang telah dibuat. Analisis mencakup evaluasi pendapat dari setiap peserta, cara mereka mempertahankan pandangan, pola diskusi yang terjadi, dan kesimpulan umum. Analisis ini penting guna mencapai tujuan FGD, yakni menghasilkan informasi yang mendalam dan komprehensif.
6. Mengambil Keputusan
Langkah terakhir dalam FGD adalah mengambil keputusan berdasarkan hasil analisis. Keputusan ini dapat mencerminkan pandangan umum terkait topik yang dibahas. Jika FGD dilakukan sebagai bagian dari proses seleksi, keputusan tersebut dapat berupa penentuan peserta yang memenuhi kriteria dan layak melanjutkan ke tahap berikutnya.
Perbedaan FGD dan Interview
Jumlah Peserta
FGD (Focus Group Discussion) melibatkan sekitar 4 sampai 15 peserta, di mana setiap peserta akan saling berinteraksi. Sementara, interview / wawancara umumnya melibatkan satu calon pelamar yang dinilai oleh satu atau lebih pewawancara.
Hal yang Ditanyakan
Pada FGD, peserta diberikan isu atau topik yang umumnya tidak berkaitan langsung dengan dunia kerja. Diskusi lebih berfokus pada pandangan umum terhadap suatu isu. Sedangkan pada interview, calon pelamar akan diberikan pertanyaan tentang berbagai hal sederhana dan berkaitan langsung dengan pekerjaan yang dilamar.
Hasil Akhir
FGD menghasilkan data dari interaksi kelompok terkait dengan topik yang dibahas, tidak hanya dari individu. Sementara pada interview, output yang dihasilkan ialah pihak HRD mampu mendapatkan data individual dari calon pelamar serta keputusan yang didasarkan pada penilaian terhadap kualifikasi dan keterampilan individual.
Focus Group Discussion (FGD) dapat menjadi landasan utama bagi TelUtizen untuk merespon dinamika kompleks di masyarakat. Dalam perjalanannya, FGD bukan sekadar metode pengumpulan data, melainkan cerminan keberagaman pandangan dan gagasan guna membentuk pemahaman baru. Melalui artikel ini, diharapkan TelUtizen dapat semakin terinspirasi untuk mengeksplorasi lebih jauh peran kunci FGD dalam menghadapi tantangan dunia kerja yang terus berkembang. (TelU)
Penulis: Isnaini Amirotu N | Editor: AM | Foto: Focus Group Discussion/NET