Mulanya, dokter akan bertanya mengenai riwayat gejala pada pengidap dan penyakit pada keluarga.
Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengeliminasi kemungkinan adanya penyakit lain.
Jika memang perlu, dokter akan meminta pengidap untuk melakukan tindakan pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan fungsi tiroid, skrining alkohol dan obat-obatan, serta CT scan untuk mengetahui adanya kelainan pada otak.
Sementara itu, jika tidak menemukan adanya potensi kondisi medis lain, dokter akan meresepkan obat dan terapi yang sesuai.
Kadang, mengikuti tes sederhana seperti depression test yang ada di Halodoc juga bisa membantu mengenali kondisi kesehaatan mental.
Pengobatan Gangguan Kesehatan Mental
Ada beberapa cara penanganan gangguan kesehatan mental yang bisa menjadi pilihan sesuai dengan kondisi yang terjadi pada pengidap, yaitu:
1. Psikoterapi
Pertama, penanganan dengan psikoterapi. Ini merupakan jenis terapi dengan media yang aman untuk mengungkapkan perasaan dan memberikan saran yang sesuai.
Dalam situasi ini, psikiater akan memberi bantuan dengan membimbing pengidap dalam mengontrol perasaan.
Sementara itu, psikoterapi beserta perawatan dengan menggunakan obat-obatan merupakan cara yang paling efektif untuk mengobati penyakit kesehatan mental.
Contohnya cognitive behavioral therapy, exposure therapy, dialectical behavior therapy, dan sebagainya.
Lalu, kapan waktu yang tepat untuk melakukan psikoterapi? Cari tahu jawabannya dari artikel Kapan Seseorang Membutuhkan Psikoterapi?
2. Obat
Pemberian obat-obatan untuk mengobati penyakit kesehatan jiwa umumnya bertujuan untuk mengubah senyawa kimia pada otak.
Beberapa obat tersebut berupa golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRIs), dan antidepresan trisiklik.
Dokter biasanya akan mengombinasikan resep obat dengan psikoterapi untuk hasil pengobatan yang lebih efektif.
3. Perawatan intensif di rumah sakit
Dokter dan ahli kejiwaan akan menyarankan rawat inap jika pengidap membutuhkan pemantauan ketat terhadap gejala masalah kesehatan jiwa yang dialami.
Selain itu, perawatan intensif juga mungkin perlu apabila pengidap menunjukkan kondisi gawat darurat misalnya percobaan bunuh diri.
4. Supporting group
Support group umumnya memiliki anggota pengidap penyakit kesehatan mental yang sejenis atau mereka yang sudah dapat mengendalikan emosinya dengan baik.
Ketika melakukan sesi grup, orang-orang berkumpul untuk berbagi pengalaman dan membimbing satu sama lain menuju pemulihan yang lebih tepat, cepat, dan optimal.
5. Stimulasi pada otak
Rekomendasi penanganan gangguan kesehatan jiwa lainnya adalah stimulasi pada otak.
Sederhananya, terapi ini berupa elektrokonvulsif, stimulasi magnetik transkranial, pengobatan eksperimental yang bernama stimulasi otak dalam, dan stimulasi saraf vagus.
6. Rehabilitasi
Pengobatan terhadap penyalahgunaan zat atau rehabilitasi memiliki tujuan utama untuk membantu menangani pengidap gangguan kesehatan mental yang terjadi karena ketergantungan akibat penyalahgunaan zat terlarang.
Guna mengetahui prosesnya, kamu bisa baca artikel Ini Proses dan Tahapan Rehabilitasi pada Pecandu Narkoba.
7. Perawatan mandiri
Selain penanganan medis dengan bantuan psikolog atau psikiater, pengidap juga bisa melakukan perawatan mandiri untuk mengatasi gangguan kesehatan mental.
Misalnya, mengubah pola hidup dan pola makan sehat, dan mampu mengelola stres dengan baik.
Selain itu, perawatan mandiri bersamaan dengan penanganan medis bisa membantu mempercepat proses pemulihan, memantau kondisi kesehatan, dan mengenali apa saja yang menjadi pemicu terjadinya gangguan psikologi tersebut.
Penanganan gangguan kesehatan mental perlu dilakukan sesegera mungkin.
Sebab, masalah kejiwaan juga bisa berpengaruh pada kondisi fisik. Baca selengkapnya pada artikel Kesehatan Mental Bisa Memengaruhi Kesehatan Fisik.