Seekor Macan Tutul Jawa Terekan Camera Trap di Kawasan RPTNW Kawah Ratu Gunung Salak

Penampakan Spesies langka seekor Macan Tutul Jawa yang terekam kamera jebak (camera trap) di kawasan Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (RPTNW) Kawah Ratu, Gunung Salak. | Sumber: @btn_gn_halimunsalak/tangkapan layar/Dadan Haekal/ sukabumiNews

sukabumiNews, KAB SUKABUMI – Seekor Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), terekam kamera jebak (camera trap) di kawasan Resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (RPTNW) Kawah Ratu, Gunung Salak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Spesies langka dan dilindungi ini terekam camera trap dalam wilayah kerja Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Sukabumi, bagian dari Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) pada 16 Maret 2025 lalu.

Menurut sumber dari @btn_gn_halimunsalak, Tim Konservasi Balai TNGHS menyebutkan bahwa rekaman ini sebagai bagian dari program pemantauan rutin oleh Balai TNGHS.

“Pemasangan camera trap ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi ekosistem, memantau populasi satwa kunci, serta memastikan efektivitas upaya konservasi habitat dan spesies penting,” kata sumber tersebut, seperti dikutip sukabumiNews, Kamis (15/5/2025).

Dengan menempatkan kamera di jalur-jalur strategis yang berpotensi dilalui satwa liar, tim konservasi dapat mengumpulkan data penting mengenai keberadaan dan perilaku satwa, termasuk Macan Tutul Jawa.

“Keberhasilan merekam Macan Tutul Jawa menunjukkan bahwa ekosistem di kawasan Gunung Salak masih mendukung kehidupan predator puncak ini. Hal ini juga mencerminkan keberhasilan upaya konservasi yang dilakukan oleh Balai TNGHS dan mitra terkait dalam menjaga kelestarian habitat alami satwa tersebut,” terangnya.

Read More
Macan Tutul Jawa atau Panthera pardus melas | Ist

Diketahui bahwa Macan Tutul Jawa merupakan subspesies endemik yang hanya ditemukan di Pulau Jawa dan saat ini berstatus terancam punah. Ancaman utama terhadap kelangsungan hidupnya meliputi perusakan habitat, konflik dengan manusia, dan perburuan ilegal.

“Oleh karena itu, keberadaan mereka di alam liar menjadi indikator penting bagi kesehatan ekosistem hutan tropis di Jawa,” katanya.

Ikuti dan dapatkan juga update berita pilihan dari sukabumiNews setiap hari di Channel WahatsApp, Telegram dan GoogleNews.

COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2025

Related posts