PM Malaysia Suarakan Isu MH17 di Hadapan Presiden Putin saat Kunjungannya ke Rusia

Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim mengangkat isu penerbangan Malaysia Airlines MH17, yang ditembak jatuh di atas Ukraina pada tahun 2014, selama pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. | FOTO: BERNAMA

sukabumiNews, MOSKOW – Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim mengangkat isu penerbangan Malaysia Airlines MH17, yang ditembak jatuh di atas Ukraina pada tahun 2014.

Isu tersebut disuarakan PM Malaysia selama pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Rabu (14/5/2025).

Menurut Anwar, masalah itu muncul selama pembicaraan bilateralnya dengan Presiden Rusia di Kremlin, untuk mewakili keluarga korban yang terkena dampak tragedi tersebut.

“Yang pasti, sebagai wakil rakyat Malaysia, khususnya keluarga korban, saya mengambil kesempatan untuk menyampaikan masalah ini kepada Presiden Vladimir Putin dalam pembicaraan bilateral kita,” ujarnya kepada media Malaysia yang meliput kunjungan resminya ke Rusia, Rabu malam.

Anwar diminta mengomentari perkembangan terkini mengenai temuan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), yang menyimpulkan bahwa Rusia bertanggung jawab atas jatuhnya penerbangan MH17 di atas Ukraina pada tahun 2014.

Menurut laporan ICAO, pesawat itu sedang dalam perjalanan dari Amsterdam, Belanda, ke Kuala Lumpur ketika ditembak jatuh oleh rudal Rusia saat terbang di atas Ukraina timur, di tengah konflik antara kelompok separatis pro-Rusia dan pasukan Ukraina.

Read More

Perdana Menteri mengatakan Putin mendengarkan dengan saksama kekhawatiran yang dikemukakan dan menyampaikan simpati dan belasungkawa kepada keluarga korban.

“Dia (Putin) tidak pernah goyah dalam hal itu,” kata Anwar, seraya menambahkan bahwa Presiden Rusia telah menekankan seruannya agar dilakukan penyelidikan menyeluruh, komprehensif, dan tidak dipolitisasi.

Namun, Anwar mencatat bahwa ia menyoroti laporan terbaru ICAO, yang menyimpulkan bahwa Rusia bertanggung jawab atas penembakan jatuh pesawat tersebut.

BACA Juga: 5 Kecelakaan Pesawat Paling Tragis Dalam Sejarah Dunia Tewaskan Banyak Korban

Putin menegaskan bahwa sejak awal, Moskow telah meminta penyelidikan yang independen dan terperinci, dan bahwa Rusia bersedia bekerja sama sepenuhnya untuk memastikan kredibilitas laporan tersebut.

Anwar mengatakan dia akan memberi tahu keluarga korban tentang tanggapan yang diberikan Putin.

“Yang dapat saya konfirmasikan adalah bahwa ia mengatakan tidak benar bahwa ia tidak bersedia bekerja sama. Namun, ia tidak dapat bekerja sama dengan badan mana pun yang ia anggap, atau Rusia anggap, tidak independen,” katanya.

Pada hari Senin, ICAO, dewan penerbangan Perserikatan Bangsa-Bangsa, menyimpulkan bahwa Rusia bertanggung jawab atas insiden di mana pesawat Malaysia ditembak jatuh di wilayah udara Ukraina, menewaskan seluruh 298 penumpang dan awak pesawat.

Laporan tersebut menyatakan bahwa ICAO akan mempertimbangkan bentuk kompensasi yang tepat dalam beberapa minggu mendatang.

Pada bulan November 2022, pengadilan Belanda menjatuhkan hukuman in absentia kepada dua warga negara Rusia dan seorang warga negara Ukraina atas peran mereka dalam serangan tersebut.

Anwar tiba di Moskow pada tanggal 13 Mei untuk kunjungan resmi selama empat hari. Ia dijadwalkan untuk melanjutkan kunjungannya yang kedua di Kazan, Tatarstan, pada tanggal 15 Mei.

Kunjungan resmi ini atas undangan Putin.

Kedua pemimpin mengadakan pertemuan tertutup sebelum Anwar, yang juga Menteri Keuangan, menghadiri jamuan makan siang dan mengadakan pertemuan dengan delegasi dari kedua negara.

Baca Juga: PM Anwar Ibrahim Kembalikan Tunjangan Khazanah, Tegaskan Dia Tidak Menerima Gajih

Ikuti dan dapatkan juga update berita pilihan dari sukabumiNews setiap hari di Channel WahatsApp, Telegram dan GoogleNews.

COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2025

Related posts