May Day, Dessy Susilawati: Perjuangan Para Buruh terhadap Hak-Haknya

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Dessy Susilawati | Istimewa/SN

Hari Buruh Internasional (May Day), Hari yang Diperingati  Berbagai Negara di Dunia setiap tanggal 1 Mei termasuk di Indonesia

sukabumiNews.id, SUKABUMI – Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jabar, Dessy Susilawati mengatakan, Hari Buruh Internasional (May Day) merupakan hari yang diperingati setiap tanggal 1 Mei di berbagai negara di dunia, termasuk di Indonesia.

“Hari itu diperingati di seluruh dunia untuk menghormati perjuangan pekerja dalam mendapatkan hak-hak yang adil dan perlindungan kerja yang layak,” ujar Dessy kepada sukabumiNews melalui selluler yang diterima, Selasa (2/5/2024).

Untuk itu, lanjut Dessy, peringatan Hari Buruh menjadi momen penting bagi para buruh akan hak-haknya melalui perjuangan. Antara lain hak untuk mendapatkan jam kerja yang adil, kondisi kerja yang layak, dan upah yang sesuai dengan kontribusi yang diberikan dalam pekerjaan.

Sejarah 1 Mei Diperingati sebagai Hari Buruh

“Ada sejarah panjang mengenai hari buruh. Di mana sebelum abad ke-19, istilah May Day merujuk pada perayaan pergantian musim, ke musim semi (spring) di Amerika Serikat,” ungkap Dessy.

Pada waktu itu, kata Dessy, kondisi kerja di Amerika Serikat sangat buruk, terutama di sektor industri. Pekerja diharuskan bekerja 16 jam per hari dengan upah yang sangat rendah.

Pada pekerja ini juga bekerja tanpa jaminan kesehatan dan keselamatan kerja yang memadai.

Read More

BACA Juga: Peringati May Day 2024, Pj Wali Kota: Momentum Wujudkan Kondusifitas Kota Sukabumi

“Pada tahun 1886, sebuah gerakan pekerja mulai berkembang di Amerika Serikat yang memperjuangkan hak-hak pekerja. Gerakan ini berusaha memperjuangkan jam kerja delapan jam per hari. Pada 1 Mei 1886, ribuan pekerja di seluruh Amerika Serikat melakukan mogok kerja untuk memperjuangkan hak-hak mereka,” terangnya.

Dessy juga memaparkan bahwa menurut CNBC INDONESIA RESEARCH, pada saat itu, ada tiga organisasi pekerja yang mengorganisir protes: Knights of Labor, Federation of Organized Trades and Labor Unions, dan International Workingmen’s Association yang juga dikenal sebagai First International.

Dalam beberapa hari, demonstrasi dan mogok kerja menyebar ke seluruh Amerika Serikat, termasuk kota-kota besar seperti Chicago, New York, dan Boston.

Pada tanggal 3 Mei 1886 bentrokan antara polisi dan demonstran meletus di Chicago. Kejadian ini kemudian dikenal sebagai Tragedi Haymarket.

Empat orang demonstran dan tujuh polisi tewas dalam bentrokan tersebut. Pasca insiden ini, banyak pekerja dan aktivis hak-hak pekerja yang ditangkap dan dipenjara.

Sejarah Hari Buruh berlanjut pada tahun 1889, sebuah konferensi internasional di Paris diadakan untuk memperingati perjuangan para pekerja dan untuk memperjuangkan hak-hak pekerja.

Konferensi tersebut menyerukan peringatan internasional setiap tanggal 1 Mei sebagai Hari Buruh Internasional.

Sejarah May Day sebagai hari buruh ini lahir dari sebuah federasi internasional, sebuah kelompok sosialis dan serikat buruh menetapkan yang 1 Mei sebagai hari untuk mendukung para pekerja, dalam rangka memperingati Kerusuhan Haymarket di Chicago pada tahun 1886.

Pada abad ke-20, hari libur 1 Mei tersebut mendapat pengesahan resmi dari Uni Soviet, dan juga dirayakan sebagai Hari Solidaritas Buruh Internasional, terutama di beberapa negara Komunis.

Namun begitu, Amerika Serikat tidak merayakan Hari Buruh pada 1 Mei, tapi pada hari Senin pertama bulan September (1 Mei adalah Hari Loyalitas, hari libur resmi tetapi tidak diakui secara luas di Amerika Serikat).

Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa alasannya adalah untuk menghindari peringatan kerusuhan yang terjadi pada tahun 1886, demikian dikutip Office Holidays.



https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMN3MrAww6sy4BA?

Related posts