Indonesia dan Rusia Perdana Latihan Militer Bersama

Presiden Terpilih RI, Prabowo Subianto saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow pada Rabu (31/7/2024). | Dok. Istimewa

Latihan Militer Gabungan Perdana Indonesia dan Rusia Digelar, Arah Kebijakan Luar Negeri Indonesia Berubah?

sukabumiNews, JAKARTA – Indonesia disebut telah lama mempertahankan kebijakan luar negeri yang netral dan menolak untuk memihak dalam konflik Rusia-Ukraina atau persaingan AS-China, tetapi Prabowo telah menyerukan hubungan yang lebih kuat dengan Moskow meskipun ada tekanan Barat terhadap Jakarta.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia Sergey Tolchenov menyebut latihan gabungan angkatan laut militer Indonesia dan Rusia, Orruda di pelabuhan Surabaya ini merupakan bentuk kerja sama militer kedua negara.

“Latihan militer gabungan pertama Indonesia dengan Rusia pekan ini menandakan bahwa Presiden baru Prabowo Subianto akan mencari peran yang lebih besar bagi Jakarta di panggung dunia sebagai bagian dari perubahan kebijakan luar negeri yang signifikan,” kata para analis seperti dikutip dari AFP, Senin (4/11/2024).

“Ini adalah bagian dari agenda yang lebih luas untuk meningkatkan hubungan dengan siapa pun itu, terlepas dari blok geopolitik mereka, selama ada manfaat bagi Indonesia,” tambah Pieter Pandie, peneliti di Center for Strategic and International Studies (Pusat Studi Strategis dan Internasional).

BACA Juga: Kerja Sama Perdagangan Indonesia-Swiss Tunjukkan Tren Positif

Blok ASEAN Asia Tenggara –di mana Indonesia merupakan salah satu anggota, pernah mengadakan latihan gabungan dengan Rusia pada tahun 2021, tetapi masing-masing negara anggota belum pernah mengadakan latihan gabungan dengan Moskow.

Read More

Jakarta diketahui memiliki hubungan dagang bernilai miliaran dolar dengan Moskow, tetapi impor senjata utama telah terhenti dalam beberapa tahun terakhir, menurut pengawas senjata SIPRI, menyusul sanksi Barat terhadap Rusia setelah negara itu merebut Krimea pada tahun 2014 dan menginvasi Ukraina pada tahun 2022.

Namun, Prabowo telah mempertahankan kesepakatan jet tempur Rusia senilai $1,1 miliar yang disetujuinya pada tahun 2018 sebagai menteri pertahanan, meskipun ada ancaman sanksi AS yang dilaporkan.

Jakarta juga menolak untuk mengalah ketika negara-negara Barat melobi Indonesia untuk membatalkan undangan Rusia dari KTT G20 yang diselenggarakannya pada tahun 2022.

Related posts