Pj Wali Kota Sukabumi Rakor Teknis Tim Percepatan Penurunan Stunting

Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungam Anak (DP2KBP3A) Kota Sukabumi menggelar Rapat Koordinasi Teknis Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji di Ruang Oproom Setda Kota Sukabumi, Senin (29/4/2024).

Pj Wali Kota Sukabumi Membuka Rakor Teknis Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kota

sukabumiNews.id, KOTA SUKABUMI – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungam Anak (DP2KBP3A) Kota sukabumi menggelar Rapat Koordinasi Teknis Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS).

Kegiatan ini dibuka langsung oleh Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji di Ruang Oproom Setda Kota Sukabumi, Senin (29/4/2024).

Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji mengatakan, rapat koordinasi TPPS tingkat Kota Sukabumi ini dilaksanakan untuk memperkuat konvergensi melalui koordinasi dan konsolidasi program di tingkat kota.

“Selain itu, juga untuk meningkatkan pemantauan dan evaluasi sebagai dasar dalam pencapaian data prevalensi stunting di tingkat kota, serta memperkuat komitmen TPPS kota dalam pemanfaatan satu data stunting dan menyosialisasikan penguatan pemantauan dan pelaporan 8 aksi konvergensi,” terang Kusmana.

Dijelaskan Kusmana bahwa dalam mewujudkan satu data stunting, perlu didukung dengan data yang akurat, mutakhir, terpadu, dapat dipertangung jawabkan, mudah diakses, dan dibagipakaikan, serta dikelola secara seksama, terintegrasi dan berkelanjutan.

Untuk itu, lanjut dia, hal ini harus diwujudkan sebagai amanat dari pepres nomor 39 tahun 2019 tentang satu data indonesia.

Read More

“Dan peran-peran ini, tentulah harus dilakukan TPPS dalam melakukan strategi yang berfokus pada upaya percepatan penurunan stunting di Kota Sukabumi,” tamabahnya.

Kusmana menjelaskan bahwa Kota Sukabumi saat ini belum terbebas masalah stunting. Berdasarkan data e-ppgbm bulan februari tahun 2023 ada sekitar 6,28 % atau sebanyak 1.235 balita dan data e-ppgbm bulan agustus 2023 sekitar 5,42% atau sebanyak 996 balita dalam kondisi stunted.

Sedangkan berdasarkan data hasil pemutakhiran pk 22 dan verval 2022 mencatat adanya Keluarga Beresiko Stunting (KRS) sebanyak 32.625 keluarga, dan hasil pemutakhiran pk 23 dan verval 2023 sebanyak 25.337 keluarga.

“Alhamdulillah dari kedua data tersebut baik dari data e-ppgbm (dinas kesehatan) dan data krs (dinas dalduk) mengalami penurunan. Tapi kita jangan terlena dengan progres data-data tersebut. Saya memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh elemen di Kota sukabumi yang dengan penuh semangat berkolaborasi dalam mengupayakan percepatan penurunan stunting di Kota sukabumi,” uajarnya.

Dengan adanya Rapat Koordinasi TPPS ini, Kusmana berharap dapat meningkatnya komitmen TPPS di tingkat kota dalam melaksanakan percepatan penurunan stunting, meningkatnya layanan konvergensi layanan percepatan penurunan stunting yang semakin kuat di tingkat kota, penggunaan satu data Stunting dalam perencanaan dan penganggaran.

Kusmana juga mengajak semua pihak untuk menjadikan percepatan penurunan stunting ini sebagai program prioritas. Sebab, menurutnya, ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata melainkan tanggung jawab semua sektor khususnya pergerakan kolaborasi pentahelix yaitu pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, media dan masyarakat.

“Keterlibatan pentahelix ini akan sangat strategis dalam mencapai target penurunan stunting menjadi 14 persen pada 2024 mendatang,” tutupnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari sukabumiNews.id. Mari bergabung di Grup Telegram “sukabumiNews Update”, caranya klik link https://t.me/sukabuminews, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2024



https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMN3MrAww6sy4BA?

Related posts