Terkesan menutupi kasus dugaan penganiayaan adiknya, abang korban sebut Humas dan Askep Kebun PTPN Ambalutu pembohong di mata hukum
SUKABUMINEWS.ID, ASAHAN (SUMUT) – Humas dan Asisten Kepala (Askep) kebun PTPN IV Regional I Ambalutu terkesan menutupi kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oknum Papam dan Security kebun tersebut.
Kesan tersebut disampaikan Pandu Pradana (27) selaku keluarga, sekaligus abang korban dugaan penganiayaan oleh oknum Papam dan Security Kebun PTPN IV terhadap adiknya, SI (16 tahun).
Menurut Pandu, keterangan petinggi PTPN IV Regional I Ambalutu yang menyatakan bahwa luka-luka yang dialami adiknya itu bukan karena penganiayaan tapi karena lari dan menabrak pohon, itu tidak masuk akal.
“Dan ini pembohongan di mata hukum,” ujar Pandu Pranata, kepada sukabumiNews.id di Kisaran, Kamis (18/1/2024).
“Padahal pas hari Senin aku yang melihat adik saya di pos satpam sekira jam 8 pagi. Posisi adikku masih diborgol dan luka memar serta sobekan di wajahnya masih mengeluarkan darah,” terang Pandu.
“Menurut keterangan adik saya, kejadian pada hari Minggu sekira pukul 2 pagi. Saat kepergok dilokasi kebun, disitulah adik saya dianiaya mereka, kemudian diborgol dan dibawa ke pos satpam,” bebernya.
Dikatakan Pandu bahawa pada Senin sekitar pukul 10 : 17 Wib, borgol adiknya masih juga belum dilepas dan kondisi lika-luka adiknya belum diobati. “Adikku diperban pihak kebun pas mau dibawa ke Polsek Parapat Janji,” tutur Pandu.
Menanggapi hal ini, Pandu menyesali tindakan penganiayaan yang diduga dilakukan oleh oknum Papam dan Security Kebun PTPN IV Regional I Ambalutu itu.
Pandu mengungkapkan, pada Senin sekira jam 11 pagi adiknya dibawa ke Polres Asahan, kemudian ia jemput, sekaligus membuat laporan pengaduan terkait kejadian yang telah dialami adiknya.
Sebelumnya, Humas PTPN IV Ambalutu menyebut luka memar di wajah korban bukan akibat penganiayaan, tapi karena lari dan menabrak pohon. “Jadi tidak ada yang melakukan penganiayaan terhadap pelaku,” tegasnya.
COPYRIGHT © SUKABUMINEWS 2024