BANDUNG (SUKABUMINEWS.ID) – Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terbesar se-Asia Tenggara senilai Rp1,7 triliun di Jawa Barat ini menjadi sorotan Gibran Rakabuming.
Gibran menyatakan kebanggannya itu saat debat cawapres kedua yang berlangsung pada 21 Januari 2024 lalu.
Bukan tanpa alasan, PTSL terapung yang berdiri di atas Waduk Cirata, Bandung Barat, Jawa Barat ini ternyata diresmikan ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 9 November 2023.
Saat diresmikan, PLTS yang dibangun dengan biaya sekitar Rp1,7 triliun ini menjadi PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara dan beroperasi di Purwakarta, Jawa Barat (Jabar).
Proyek energi terbarukan ini merupakan hasil kolaborasi antara subholding PLN Nusantara Power dengan perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UEA), Masdar.
Dari hasil kolaborasi tersebut, proyek ini memberi manfaat kepada masyarakat dengan mempekerjakan lebih dari 1.400 tenaga kerja lokal.
Dengan menerapkan teknologi yang canggih, PLTS yang terbentang di area seluas 200 hektare yang terbangun dalam 13 blok dengan lebih dari 340 ribu solar panel ini juga turut melahirkan kompetensi baru bagi PLN.
PLTS ini mampu memproduksi 245 juta kWh energi bersih per tahun atau setara dengan menerangi lebih dari 50 ribu rumah. Pemanfaatan PLTS ini juga akan menekan emisi karbon lebih dari 200 ribu ton per tahun.
Saat ini PLN tengah melakukan sejumlah uji coba untuk memastikan listrik yang tersalur dari PLTS berkapasitas 145 MegaWattac (MWac) atau setara dengan 192 MegaWattpeak (MWp) tersebut agar dapat terdistribusi dengan baik.
Pihak PLN berharap proyek ini mampu menghasilkan pengembalian investasi yang menarik, meningkatkan kepercayaan investor serta sekaligus menjawab tantangan energi bersih.
Sebagai informasi, proyek PLTS terapung Cirata adalah bagian dari upaya mengejar bauran energi baru terbarukan (EBT). Pemerintah Indonesia telah menetapkan target bauran EBT sebesar 23 persen pada 2025, dan Indonesia menargetkan memiliki kapasitas EBT sebanyak 10,6 GW pembangkit EBT baru pada 2025.
Sumber: indonesia.go.id